BACAKORANCURUP.COM - Indonesia memiliki kekayaan kuliner tradisional yang beragam, salah satunya adalah tempoyak, bumbu yang dibuat dari daging durian yang difermentasi.
Tak hanya populer di Indonesia, tempoyak juga banyak ditemukan di berbagai wilayah Malaysia.
Biasanya, tempoyak digunakan sebagai bumbu untuk masakan ikan atau sup. Cita rasanya yang khas mampu meningkatkan kelezatan makanan.
Penasaran dengan fakta menarik dari tempoyak, berikut ulasannya.
BACA JUGA:Inilah Manfaat Buah Kapul Khas Kalimantan, Ternyata Bisa Obati Berbagai Penyakit Lho !
BACA JUGA:Toyota Land Cruiser dan Prado, Mana yang Lebih Cocok Untuk Anda ? Simak Ulasannya
1. Bumbu khas melayu
Tempoyak merupakan makanan tradisional yang berasal dari suku Melayu dan banyak ditemukan di wilayah Malaysia serta Indonesia, khususnya di Sumatra dan Kalimantan.
Bumbu ini juga dikenal di daerah seperti Palembang, Minangkabau, Jambi, Lampung, Bengkulu, dan Pontianak.
Tempoyak dibuat dari daging durian matang yang difermentasi menggunakan garam.
Umumnya, tempoyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan dan jarang dikonsumsi langsung karena cita rasanya yang asam. Teksturnya lembut dengan warna kuning dan aroma khas yang kuat.
2. Konsumsi tempoyak saat musim durian untuk mencegah limbah
Penggunaan tempoyak telah tercatat dalam "Hikayat Abdullah" karya Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi yang mendokumentasikan perjalanannya ke Trengganu dan Kelantan.
Ia mencatat bahwa masyarakat Melayu gemar mengonsumsi tempoyak, terutama selama musim durian.