BENGKULU - Meski pemerintah telah menetapkan target penyerapan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 10 triliun di Provinsi Bengkulu, namun target tersebut dipastikan tidak terealisasi. Bahkan hingga Desember 2023 ini, realisasi KUR hanya mencapai Rp 2 triliun lebih.
Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan, banyak faktor yang jadi penyebab target penyaluran KUR di Bengkulu tidak tercapai. Menurutnya, faktor kepercayaan menjadi kendala utama dalam pencairan dana KUR di daerah ini.
"Perbankan di Bengkulu cenderung sangat selektif dalam memilih calon penerima KUR, bahkan mengabaikan debitur potensial. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat penolakan permohonan KUR dan sulitnya masyarakat mendapatkan akses keuangan yang dijanjikan," kata Bayu, Senin 25 Desember 2023.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Tinjau Pos Nataru
Selain itu, kredit macet juga turut menyumbang pada keterbatasan penyaluran dana KUR. Banyak perbankan enggan memberikan pinjaman tanpa agunan, memperburuk kondisi UMKM yang sudah kesulitan mendapatkan pembiayaan. Selain itu, penyaluran KUR yang kecil oleh perbankan di daerah, termasuk BPD Bengkulu, juga menjadi kendala serius dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Kredit macet dan penyaluran yang kecil juga menjadi faktor penghambat tidak terealisasinya target KUR tahun ini," ujar Bayu.
Salah satu permasalahan mendasar lainnya adalah belum optimalnya perekaman data UMKM sebagai calon debitur potensial. Bank penyalur belum sepenuhnya memanfaatkan data calon debitur pada aplikasi Sistem Informasi Kredit Pembiayaan (SIKP) karena kurangnya perekaman data UMKM oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
"Bank juga tidak sepenuhnya memanfaatkan calon debitur karena masih sedikit pelaku UMKM yang terdata pada SIKP," kata Bayu.
Hingga akhir Desember 2023, Bayu mengaku, penyerapan dana KUR di berbagai kabupaten/kota di Bengkulu hanya mencapai Rp 2,345 triliun lebih, jauh dari target yang ditetapkan. Situasi ini menuntut langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini agar penyerapan dana KUR dapat berjalan lebih optimal di masa mendatang.
"Perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini agar penyerapan dana KUR dapat berjalan lebih optimal," tuturnya.
Selain itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah daerah, perbankan, dan pelaku UMKM untuk mencari solusi bersama. Peningkatan kepercayaan perbankan terhadap calon debitur, penyederhanaan proses pencairan, dan peningkatan perekaman data UMKM menjadi kunci dalam memastikan kesuksesan penyaluran dana KUR di Provinsi Bengkulu.
"Perlu juga membangun sinergi antara pemerintah daerah, perbankan, dan pelaku UMKM, kemudian peningkatan kepercayaan perbankan terhadap calon debitur, penyederhanaan proses pencairan, dan peningkatan perekaman data UMKM menjadi kunci dalam memastikan kesuksesan penyaluran dana KUR di Provinsi Bengkulu di masa yang akan datang," pungkasnya.