BACAKORANCURUP.COM - Jahe dan kunyit adalah bumbu dapur yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional karena kandungan nutrisi dan antioksidannya yang melimpah. Kedua rempah ini berpotensi membantu mencegah berbagai gangguan kesehatan.
Jahe dikenal efektif meredakan mual, muntah, serta nyeri akibat osteoarthritis, dan juga terbukti mampu mengontrol kadar gula darah.
Sementara itu, kunyit banyak dimanfaatkan untuk menangani masalah pencernaan, infeksi saluran pernapasan, serta nyeri akibat arthritis.
Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi jahe dan kunyit dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar, terutama dalam mengurangi peradangan dan melindungi tubuh dari risiko penyakit kronis.
Lalu, apa saja manfaat rutin mengonsumsi jahe dan kunyit? Berikut ini penjelasannya, dikutip dari Health.
BACA JUGA:Minuman yang Harus Dihindari Bagi Pengidap Asam Lambung selama Puasa
BACA JUGA:Tips Berbuka Puasa yang Sehat Ala Ade Rai, Boleh Dicoba Nih !
1. Menangkal Stres Oksidatif
Jahe dan kunyit mengandung antioksidan yang berperan penting dalam melawan stres oksidatif—suatu kondisi akibat radikal bebas yang dapat merusak sel dan jaringan tubuh. Seiring waktu, stres oksidatif dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Beberapa senyawa dalam jahe dan kunyit, seperti gingerol, shogaol, dan kurkumin, memiliki sifat antioksidan kuat. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi senyawa ini mampu memberikan perlindungan lebih baik terhadap efek negatif radikal bebas.
2. Mengurangi Peradangan
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, jika terjadi secara terus-menerus, kondisi ini bisa memicu berbagai penyakit, seperti gangguan autoimun (misalnya rheumatoid arthritis), depresi, diabetes tipe 2, Parkinson, beberapa jenis kanker, hipertensi, penyakit jantung, gangguan pencernaan seperti kolitis, asma, dan PPOK.
Jahe dan kunyit mengandung antioksidan yang memiliki sifat antiinflamasi kuat, yang dapat mencegah dan mengurangi peradangan kronis. Studi pada hewan menunjukkan bahwa shogaol dalam jahe dan kurkumin dalam kunyit berperan dalam menekan peradangan. Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efek yang sama pada manusia.