
BACAKORANCURUP.COM - Keputusan ini menandai akhir dari era keemasan sang maestro Kroasia bersama Los Blancos yang telah ia bela selama 13 musim penuh prestasi.
Di usianya yang telah mencapai 39 tahun, Modric masih memperlihatkan semangat bermain yang tinggi. Meskipun tidak lagi muda, ia belum memberikan sinyal untuk segera mengakhiri kariernya. Bahkan, ia masih menyimpan hasrat besar untuk tampil di Piala Dunia 2026 bersama tim nasional Kroasia, membuktikan bahwa usia hanyalah angka bagi pemain sekelas dirinya.
BACA JUGA:Ubah Haluan, Honda Kurangi Ambisi Produksi Mobil Listrik, Ini Alasannya!
BACA JUGA:Ini Wujud Suzuki S-Presso Yang Memiliki Tampilan Speerti Jimny
Selama membela Real Madrid, Modric tak hanya menjadi pemain inti yang konsisten, tapi juga sosok sentral dalam keberhasilan klub meraih berbagai gelar bergengsi, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.
Kiprah gemilangnya tak lepas dari kecerdasan dalam membaca permainan, kemampuan mengatur ritme laga, dan ketenangan luar biasa saat menguasai bola.
Bersamaan dengan berita kepergiannya, beberapa klub papan atas Eropa mulai dirumorkan tertarik kepada Modric. Dua klub asal Serie A Italia, AC Milan dan AS Roma, disebut sebagai destinasi potensial.
Liga Italia, yang dikenal dengan tempo permainan yang lebih lambat dan penghargaan tinggi terhadap pengalaman, dianggap cocok untuk gaya bermain Modric di usia saat ini.
Tak hanya itu, beredar pula rumor menarik bahwa Modric mungkin akan bergabung dengan Swansea City, klub asal Inggris yang bermain di divisi Championship. Kabar ini mencuat setelah diketahui bahwa Modric dikabarkan memiliki sebagian saham di klub tersebut. Jika benar, hal ini bisa menjadi kombinasi antara karier bermain dan langkah awal ke dunia manajemen klub.
Keputusan hengkangnya Modric tentu menimbulkan kesedihan mendalam, terutama di kalangan Madridistas. Selama bertahun-tahun, ia bukan hanya menjadi bagian penting dari skuat, tapi juga simbol kejayaan Madrid di era modern.
Gelandang bernomor punggung 10 itu telah mencatatkan namanya sebagai salah satu legenda terbesar dalam sejarah klub.
Momen-momen berharga yang tercipta bersama Modric akan terus dikenang oleh para penggemar, terutama setelah prestasi gemilangnya meraih Ballon d’Or pada tahun 2018.
Penghargaan ini menjadi sangat spesial karena ia sukses mematahkan dominasi dua megabintang dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, yang selama bertahun-tahun mendominasi penghargaan individu bergengsi tersebut.
Walaupun terkenal sebagai sosok yang tenang dan rendah hati di luar lapangan, Modric tetap merupakan seorang pemimpin sejati. Ia dihormati oleh rekan setim, pelatih, hingga para lawan karena kepemimpinan dan dedikasinya. Baik di ruang ganti Real Madrid maupun tim nasional Kroasia, Modric kerap menjadi sosok inspiratif yang mampu mengangkat semangat tim.