Istri Sekampung, Oleh: Dahlan Iskan

Senin 26 May 2025 - 18:02 WIB
Reporter : Gale
Editor : radian
Istri Sekampung, Oleh: Dahlan Iskan

Akhirnya saya ingin memihak siapa pun yang mesin mobil balapnya disiapkan oleh temannya cucu Pak Iskan: Adi Susilo. Ternyata, di Indy 500 ini, Adi Susilo berperan besar. Anak Indonesia. Arek Suroboyo. Ia ahli mesin mobil. Lulusan Aachen Jerman --kampusnya Pak Habibie itu. Ia pernah menangani mesin mobil balap Formula 1. Pernah di Indy 500. Lalu balik ke Indy 500 lagi demi istri. 

Istri Adi di Amerika. Kalau ia di Formula 1 akan lebih banyak di Eropa atau Asia. Maka sejak mengawini pacarnya itu ia pindah ke Indy 500. 

Hari-hari ini Adi pasti di Indianapolis. "Temui Adi," ujar cucu Pak Iskan. 

Saya tidak berani menemuinya. Saya tidak paham mesin mobil. Mau ngomongin apa dengan ia nanti. Dan lagi ia pasti sangat sibuk menjelang hari balapan. 

Tapi saya ingin memihak. Saya harus bertemu Adi: mobil pembalap yang mana yang mesinnya disiapkannya. Lalu saya akan memihaknya. Siapa pun ia. Apa pun prestasinya. Dari negara mana pun. 

Maka saya tonton dulu podcast antara Adi dan si cucu. Agar saya tahu siapa Adi dan apa itu Indy 500. Ampuuuun, podcast itu 1,5 jam. Panjang. Tapi karena menarik ya terus saja menontonnya. 

Akhirnya saya beranikan diri menghubungi Adi Susilo. Jumat. Ternyata Adi ramah sekali. Masih seperti khasnya Arek Suroboyo. Saat itu pun saya ditunggu: di arena Indy 500. Sekalian bisa lihat bagaimana ia menyiapkan mobil pembalap. 

Sayang, saya sudah janji ke Purdue University dan ke Notre Dame University. Saya pun bertanya: apakah punya waktu selain Jumat itu. 

"Besok, Sabtu sore saya sudah bebas," katanya. 

"Sabtu sore? Anda bisa? Bukankah Minggu hari balapan? Bukankah Sabtu adalah puncak kesibukan Anda?" 

"Ini beda dengan Formula 1," jawab Adi. "Di Indy 500 sehari sebelum balapan justru libur. Pembalapnya wajib ikut parade semua," tambahnya. 

Saya pikir, sehari sebelum perlombaan untuk balapan seleksi penentuan urutan posisi start di balapan hari Minggu. Ternyata tidak seperti di Formula 1. 

Maka kami sepakat: Sabtu sore keluar kota. Makan malam. Di restoran Indonesia Mayasari milik Maya. Di Greensburg. Satu jam dari Indianapolis. 

"Saya jemput pukul 5 sore," katanya. 

Kami pun satu mobil ke Greensburg. Adi yang pegang kemudi. "Jangan ngebut ya," pinta saya. Di Jerman ia pernah menjalankan mobil 300 km/jam. Di sana tidak ada aturan batas kecepatan. Yakni di jalan-jalan tolnya yang gratis. 

Di sepanjang perjalanan saya tidak bertanya yang berat-berat ke Adi. Semua hal sudah ditanyakan oleh cucu Pak Iskan di podcast. Saya lebih banyak bertanya soal keluarga. 

Kategori :

Terkait

Jumat 15 Aug 2025 - 18:47 WIB

Demo Sengkuni, Oleh: Dahlan Iskan

Kamis 14 Aug 2025 - 19:28 WIB

Tiga Proposal, Oleh: Dahlan Iskan

Rabu 13 Aug 2025 - 22:31 WIB

Petir Joao, Oleh: Dahlan Iskan

Selasa 12 Aug 2025 - 21:47 WIB

Tanpa Pilwali, Oleh: Dahlan Iskan

Senin 11 Aug 2025 - 21:39 WIB

Perusuh Bahagia, Oleh: Dahlan Iskan