BACAKORANCURUP.COM - Sama seperti sebelumnya, Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 tahun 2024 ini.
Gas melon atau gas 3 kg bersubsidi mulai langka dan mulai menghilang di pasaran Rejang Lebong.
Entah itu karena memang sudah langka dari pusat, atau ada indikasi penimbunan dari agen-agen yang ada di wilayah Kabupaten Rejang Lebong.
Mira (45) salah seorang pedagang gorengan di Rejang Lebong menyampaikan, saat ini memang sangat sulit mencari gas melon.
Kalaupun ada menurutnya, harga jual di warung atau di agen-agen terbilang mahal, mencapai Rp 27 ribu sampai Rp 30 ribu bahkan lebih.
BACA JUGA:850 Mahasiswa IAIN Curup KKN di 67 Desa dan 5 Kelurahan di Rejang Lebong, Ini Jadwal Pelaksanaannya!
"Sejak beberapa hari lalu, gas melon memang sangat sulit dicari. Karena hampir setiap warung gas melon ini kosong dan sudah habis semua. Kalaupun ada di warung tertentu, harganya pasti ditekan mahal oleh pemilik warung," ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan, untuk di wilayah Rejang Lebong ini memang sedikit aneh.
Karena setiap mau hari besar, pasti gas melon mulai langka dipasaran.
Padahal dari informasi yang diterimanya, suplai gas melon tidak berkurang, dan terus disuplai seperti biasa.
"Untuk kami para UMKM, gas melon ini sangat penting dan sangat dibutuhkan. Jadi jika gas melon mulai langka, saya yakin semua masyarakat akan risau dibuatnya. Memang yang namanya menjelang hari besar, pasti kebutuhan serta permintaan masyarakat meningkat. Akan tetapi setidaknya, gas melon tidak langka dan susah dicari," jelasnya.
Sementara itu disampaikan salah salah seorang warga Rejang Lebong yang tak mau disebutkan namanya.
Menurutnya ada indikasi penimbunan gas melon yang terjadi di wilayah Rejang Lebong ini.
Karena dikatakannya, setiap menjelang hari besar hanya Rejang Lebong yang penjualan gas melonnya selalu langka.