BACAKORANCURUP.COM - Sebagaimana yang kita ketahui bersama, saat ini proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SD dan SMP tengah berlangsung.
Namun meski sudah diterapkan sistem zonasi serta jalur lainnya seperti afirmasi, prestasi, dan pindah orang tua.
Nampaknya masih ada beberapa sekolah di Rejang Lebong yang siswa nya minim, bahkan bisa saja tak mendapatkan siswa baru, terutama untuk tingkat SD.
Sehingga karena masih ada fenomena seperti itu, tidak menutup kemungkinan pihak Disdikbud Rejang Lebong akan melakukan regrouping terhadap sejumlah sekolah yang siswanya minim.
BACA JUGA:Realisasi DAK SMP di Rejang Lebong Mulai Persiapan Lelang!
BACA JUGA:Berlakukan Sanksi, Dikbud Pastikan PPDB Tanpa Kecurangan
"Jika memang nanti ada sekolah yang tak mendapatkan siswa baru, bisa jadi sekolah tersebut akan kita regrouping. Namun pelaksanaan PPDB ini kan masih panjang, jadi kita akan pantau saja dulu, dan akan bahas lebih lanjut bersama Kadis beserta jajaran," kata Sekretaris Disdikbud Rejang Lebong, Hanapi MPd saat disambangi wartawan, Rabu (3/7) kemarin.
Dikatakan Hanapi, dari monitoring dan pantauan yang dilakukan pihaknya sampai saat ini proses PPDB masih terus berlangsung. Karena meskipun tanggal 3 Juli kemarin hari terakhir pendaftaran.
Pengumuman kelulusan baru akan dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2024 mendatang.
Sehingga masih ada waktu untuk pihak sekolah, terus melakukan upaya untuk merekrut siswa baru.
Apalagi dikatakannya, setiap sekolah ini para pendaftarnya bervariasi, dimana untuk di SMPN 1 Rejang Lebong dan SMPN 2 Rejang Lebong saja, itu paling banyak siswa mendaftar pada jalur prestasi.
Terlebih lagi dikatakannya, saat ini siswa di dua sekolah tersebut sudah melebihi kuota yang daftar.
Sehingga besar kemungkinan, siswa yang tidak diterima di SMP tersebut akan masuk ke SMP terdekat ataupun pilihannya.
Dengan catatan siswa yang pindah bukan dari jalur zonasi, melainkan prestasi dan afirmasi. Kecuali untuk SMPN 1 Rejang Lebong dan SMPN 5 Rejang Lebong yang masih satu zona.
"Kalau untuk jumlah pasti sekolah yang minim siswa, itu belum kita ketahui. Kita lihat saja nanti sampai pengumuman, jika memang sekolah tersebut harus di regrouping, maka kemungkinan akan kita regrouping," kata Hanapi.