Hal itu dibuktikan melalui prestasi yang diraih siswa SLB pada tingkat nasional, terutama pada bidang non akademik.
"Kami ingin memperbaiki stigma masyarakat terhadap cara pandangnya kepada siswa SLB. Karena itu kami juga menginginkan, agar kedepannya pemerintah lebih memperhatikan keberadaan SLB," terangnya.
Tak sampai disitu kata Andri, meskipun SLB berada dibawah naungan Dikbud Provinsi Bengkulu.
Keberadaan Gedung SLB berada di tanah Rejang Lebong, bahkan siswanya pun merupakan warga Rejang Lebong.
Karena itu menurutnya, SLB berhak mendapat perhatian dan juga perlakuan yang sama dari Pemkab Rejang Lebong.
"Secara ekonomi, siswa SLB ini merupakan masyarakat yang ekonominya menengah kebawah. Namun karena SLB berada dibawah naungan provinsi, siswa SLB tidak mendapatkan bantuan seperti seragam gratis yang merupakan program Bupati dan Wabup Rejang Lebong. Karena itu kami juga berharap, agar perhatian yang diberikan ini bisa diberikan juga kepada siswa kami," harapnya.