CURUP, CE - Dengan memasuki musim penghujan saat ini, potensi terjadinya kebakaran menjadi menurun dan berkurang. Ini karena salah satu pemicu kebakaran adalah cuaca panas ekstrim yang terjadi saat musim kemarau kemarin.
"Setelah kita berada di musim hujan ini, potensi kebakaran jadi lebih kecil terjadi," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Rejang Lebong, Fery Najamudin di Curup.
Kendati demikian, lanjut dia, namun potensi terjadinya kebakaran terutama di pemukiman bisa kapan saja terjadi. Untuk itu masyarakat Rejang Lebong diminta agar memeriksa kompor atau peralatan elektronik sudah dimatikan jika akan bepergian ke luar rumah.
"Kemudian juga harap perhatian instalasi jaringan listrik, apabila ada kabel yang sudah tidak layak maka segera di ganti," tuturnya.
Dalam hal ini, pihaknya telah menyiagakan sebanyak 120 personel yang ditempatkan dalam lima pos, yakni pos utama di Markas Damkar Rejang Lebong di Jalan S. Sukowati Curup, dengan jumlah armada sembilan unit.
"Lalu empat pos lainnya di Kecamatan Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan Bermani Ulu Raya. Masing-masing pos kecamatan ini ditempatkan satu armada Damkar," terang dia.
Masih dikatakannya, sejak Januari sampai dengan awal Desember 2023, peristiwa kebakaran di Rejang Lebong telah terjadi sebanyak 52 kasus kebakaran di kawasan pemukiman dan juga lahan. Angka tersebut meningkat drastis dibandingkan sepanjang 2022 lalu hanya sebanyak 26 kasus.
"Kasus kebakaran di pemukiman warga dan hutan maupun dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong sampai dengan hari ini mencapai 52 kejadian. Alhamdulillah dari kejadian itu tidak memakan korban jiwa, namun nilai kerugiannya mencapai miliaran rupiah," papar dia.
Dia menjelaskan, kasus kebakaran di Kabupaten Rejang Lebong tersebut terdiri dari kebakaran dalam hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 17 kasus, satu kasus kebakaran mobil dan 34 kasus lainnya kebakaran yang terjadi di pemukiman. (CE9)
Kategori :