Kutu kucing tidak hanya menyebabkan gatal-gatal, tetapi juga dapat menjadi vektor atau pembawa penyakit. Salah satu penyakit serius yang dapat ditularkan melalui kutu kucing adalah murine typhus, yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi.
Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam. Penyakit ini memerlukan penanganan medis segera, terutama jika dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Selain itu, kutu kucing juga berperan dalam penyebaran Bartonella henselae, yang menyebabkan penyakit cakaran kucing (cat scratch disease). Penyakit ini dapat menyerang manusia melalui gigitan kutu atau cakaran kucing yang terinfeksi. Gejalanya meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan kelelahan.
4. Berisiko pada Anak-anak dan Orang dengan Sistem Imun Lemah
Anak-anak dan orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau pasien kanker, lebih rentan terhadap infeksi yang ditularkan oleh kutu kucing.
Tubuh mereka mungkin tidak mampu melawan infeksi seefektif orang sehat, sehingga penyakit yang disebabkan oleh kutu dapat menjadi lebih serius dan berpotensi mengancam jiwa.
5. Mengganggu Kualitas Tidur
Kutu kucing sering kali bersembunyi di tempat tidur atau sofa di rumah. Mereka aktif pada malam hari dan bisa menggigit manusia saat tidur. Gatal dan iritasi akibat gigitan kutu ini bisa mengganggu kualitas tidur, menyebabkan gangguan tidur berkepanjangan, dan pada akhirnya menurunkan produktivitas serta kualitas hidup sehari-hari.
Meskipun terlihat sepele, kutu kucing bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi manusia. Gigitan kutu kucing dapat menyebabkan iritasi kulit, infeksi, bahkan menyebarkan penyakit serius.
Oleh karena itu, jangan anggap remeh keberadaan kutu pada kucing peliharaan Anda. Dengan melakukan langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri sendiri dan keluarga dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh kutu kucing.