CURUP, CE - Sedikitnya ada 23 Peserta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kinerja (PPPK) tahun 2023 di ruang lingkup Pemkab Rejang Lebong dipastikan tidak lulus. Ini lantaran ke 23 peserta PPPK tersebut tidak mengikuti seleksi kompetensi melalui sistem Computer Asisted Test (CAT) beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Rejang Lebong, M Andhy Afrianto SE melalui Kabid Pengembangan SDM, Dheny Rizkiansyah SH mengatakan bahwa 23 peserta PPPK tersebut diantaranya 2 peserta yang titik lokasi CATnya di Poltekkes, 20 peserta yang titik lokasinya di Avenue Bencoolen Convention Hall dan 1 orang yang titik lokasinya di luar Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Kredit Multiguna BB Untuk Perades Masih Dibuka
BACA JUGA:Kesbangpol Ajak Ormas Jaga Stabilitas Politik
"Mereka yang tidak mengikuti CAT sudah dipastikan gugur atau tidak lulus PPPK," ujarnya kepada wartawan, Selasa (12/12). Menurut Dheny, bahwa untuk pengumuman PPPK secara resmi akan diumumkan dari rentang waktu 6 Desember sampai 15 Desember 2023. Dimana saat ini, pihaknya masih menunggu pengolahan nilai dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) terhadap hasil CAT peserta PPPK.
"Jika tidak ada perubahan, pengumuman kelulusan PPPK paling lambat diumumkan pada 15 Desember," sampainya.
Lanjut Dheny, jika nanti pengolahan nilai dari BKN sudah turun, maka Pemkab Rejang Lebong juga akan mengumumkan secara resmi kelulusan PPPK.
"Nanti kita umumkan, setelah pengolahan nilai dari BKN selesai dilakukan. Oleh karena itu, kami berharap para peserta PPPK untuk bersabar. Jika saatnya tiba, segera kita umumkan," katanya.
Sementara itu dari 685 Kuota PPPK tahun 2023 untuk Kabupaten Rejang Lebong diketahui ada 110 formasi yang tidak terisi atau tidak ada pendaftar. Dikatakan Dheny, jika 110 kuota yang nihil pendaftar itu merupakan formasi kesehatan.
"Semua kuota yang tidak ada pendaftar itu, adalah formasi kesehatan. Seperti formasi dokter gigi sama sekali tidak ada pendaftar. Kemudian dokter umum tidak terisi seluruhnya, begitupun ada apoteker dan rekam medik juga sedikit orang yang melakukan pendaftaran," katanya. (CE5)