Desa Air Petai: Harmoni dalam Keberagaman yang Menjadi Inspirasi Toleransi
Ilustrasi Net--
Menyelesaikan Tantangan dengan Musyawarah
Meski hidup dalam keberagaman, masyarakat Desa Air Petai mampu meredam potensi konflik melalui musyawarah dan pendekatan kekeluargaan. Jika ada perbedaan pendapat, masyarakat lebih memilih dialog terbuka yang melibatkan perwakilan dari berbagai kelompok.
Pendekatan ini tidak hanya mencegah gesekan tetapi juga memperkuat hubungan antarwarga, sebagaimana yang ditegaskan tokoh Hindu setempat, Parjia, bahwa “semua warga adalah saudara. Menurut Nurhadi (2022), pendekatan dialogis yang melibatkan seluruh elemen masyarakat terbukti efektif dalam menyelesaikan konflik di masyarakat majemuk.
Nilai Keharmonisan yang Dijunjung Tinggi
Keberhasilan Desa Air Petai dalam merawat toleransi dan persaudaraan ditunjang oleh nilai-nilai berikut:
• Bhinneka Tunggal Ika – Prinsip “berbeda-beda tetapi tetap satu” adalah kunci dalam menciptakan harmoni.
• Saling Menghormati – Setiap warga menghargai keyakinan dan budaya satu sama lain.
• Cinta Lingkungan – Warga desa aktif menjaga lingkungan dan terlibat dalam kegiatan sosial bersama.
Suharto & Yuniar (2021) menggarisbawahi pentingnya pendidikan toleransi dan keterlibatan tokoh masyarakat dalam merawat persaudaraan di masyarakat yang beragam, yang memperkuat kohesi sosial serta membangun rasa persaudaraan.
Inspirasi untuk Masyarakat Luas
Desa Air Petai mengajarkan bahwa harmoni dalam keberagaman bukanlah hal yang mustahil. Kehidupan yang rukun ini membuktikan bahwa dengan nilai gotong royong, toleransi, dan musyawarah, masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai meskipun berbeda.
Keberhasilan ini selaras dengan penelitian yang menyoroti bahwa nilai toleransi adalah pilar penting untuk menjaga kohesi sosial dalam masyarakat yang beragam. Semoga kisah dari Desa Air Petai menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman.
Daftar Referensi :