Jumat, 15 Nov 2024
Network
Beranda
Terkini
Info Sehat
Lainnya
Sport
Ekonomi Bisnis
Nasional
Lebong
Kepahiang
Pendidikan
Curup Metropolis
Hot News
Bengkulu
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Doktor Irwan, Oleh: Dahlan Iskan
Reporter:
Gale
|
Editor:
Radian
|
Rabu , 13 Nov 2024 - 18:32
Dahlan Iskan--
doktor irwan, oleh: dahlan iskan bacakorancurup.com - "ini bagaimana? saya terima atau tidak?" yang bertanya itu pengusaha besar dari semarang. anda sudah kenal namanya: irwan hidayat. si pemilik raksasa pabrik jamu sido muncul. rupanya hati pak irwan sedang gundah. ia harus menerima gelar doktor honoris causa. yang memberikan: universitas negeri semarang. ia pun minta pertimbangan saya. saya menangkap kegundahan itu. medsos lagi menghebohkan pemberian gelar serupa kepada seorang artis ibu kota jakarta. saya lupa lembaga apa yang memberikannya. juga lagi heboh soal gelar doktor afdruk kilat untuk menteri esdm sekaligus ketua umum golkar: bahlil lahadalia. baca juga:pahami alur pencoblosan, kpu gelar simulasi pemungutan suara baca juga:bansos dihentikan selama pilkada dua peristiwa itu membuat hati irwan hidayat tidak nyaman. saya sendiri pernah menerima gelar seperti itu dua kali –lebih banyak lagi yang saya tolak. orang yang mendesak agar saya mau menerimanya adalah: rahasia. tidak. tidak lagi rahasia. beliau sudah meninggal: letnan jenderal tni t.b. silalahi. pertimbangan beliau: saya akan diikutkan konvensi calon presiden. saya hanya lulusan madrasah aliyah –setingkat sma. itu beliau anggap kelemahan. perlu ditutupi. agar bisa memenangkan konvensi partai demokrat. saya sendiri punya syarat tambahan untuk mau menerimanya: harus ada ilmuwan yang menyampaikan pidato pertanggungan jawab ilmiah: bahwa saya berhak menerimanya. universitas islam negeri walisongo semarang menampilkan prof dr nur syam. beliau yang membuat naskah pertanggungan jawab itu. saya awalnya tidak terlalu kenal beliau. ternyata beliau adalah sekjen kementerian agama. belakangan saya tahu: beliau satu rt dengan saya di ketintang surabaya. beliau adalah guru besar di uin sunan ampel atau uinsa. karya ilmiah penelitiannya lebih 20 artikel. karya bukunya lebih 15 buku. ia alumni uin sunan ampel surabaya dan universitas airlangga untuk master dan doktornya. sejak menerima gelar itu saya belum pernah satu kali pun menggunakannya. saya harus tahu diri. itu hanya gelar kehormatan. tidak layak dibawa-bawa ke forum publik apalagi forum ilmiah. saya adalah saya: lulusan madrasah aliyah pesantren sabilil muttaqin di desa takeran, magetan. memang banyak pihak yang menuliskan gelar itu di depan nama saya. di banyak forum. saya sering minta agar jangan sebut gelar itu. sesekali tidak sempat melakukannya. maka saya memahami kalau pak irwan hidayat juga gundah. saran saya: terima saja. pak irwan layak mendapat kehormatan itu. lebih layak daripada saya. kebetulan saya pernah diminta menjadi editor buku mengenai pak irwan dan jamu sido muncul. saya mau. saya tertarik pada begitu banyak kiat yang ditemukannya. itu bukan kiat-kiat biasa. itu kiat-kiat kelas berat yang untuk menemukannya harus lewat perenungan yang dalam. saya pun membaca seluruh isi draf buku itu. menarik. lalu mengeditnya. saya selesaikan itu dalam satu minggu. saya sudah lupa itu tahun berapa. rasanya di masa covid-19. lalu saya tunggu-tunggu: kok tidak ada kabar buku tersebut sudah diterbitkan. lalu saya tanya mengapa. "saya sungkan. masak sekelas saya menerbitkan buku," jawabnya. begitulah irwan hidayat. sangat rendah hati. sederhana. termasuk dalam caranya berpakaian. serba sungkan. serba merendah. rupanya ia takut kalau sudah bergelar doktor harus lebih sering pakai dasi dan sepatu mengilap. buku, dasi, gelar doktor hc, sebenarnya tidak diperlukan oleh orang seperti irwan hidayat. yang ia perlukan adalah pikiran-pikiran baru agar jamu jawa tetap relevan di zaman farmasi. di situlah karya terbesar irwan hidayat: menemukan cara menyejajarkan jamu dengan farmasi. termasuk dalam teknologi processing-nya. itulah sebabnya saya melihat gelar tersebut boleh diterima. yang lebih saya inginkan: agar buku yang saya edit tersebut segera diterbitkan. orang harus tahu bagaimana irwan hidayat menemukan karya penting itu. cara baru itu. yang tidak mudah ditemukan oleh doktor beneran sekali pun. mungkin buku itu bisa diterbitkan bersamaan dengan penerimaan gelar doktor hc tanggal 13 november pagi ini. sekaligus bisa jadi pertanggungan jawab ilmiah: tepat atau tidak irwan hidayat mendapatkan gelar doktor kehormatan tersebut. yang penting: setelah bergelar doktor nanti tetaplah jadi irwan hidayat. janganlah gaya hidupnya berubah. sedikit-sedikit pakai gelar itu. orang justru bisa pangling: mana irwan hidayat yang asli. yang cerdas. banyak akal. yang sering hanya pakai sandal.
1
2
»
Tag
# dahlan iskan terbaru
# tulisan dahlan iskan
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi CURUP EKSPRESS 14 NOVEMBER 2024
Berita Terkini
Pemerintah Ukur Kinerja Perangkat Daerah dengan Format Baru, Mulai Tahun 2025
Hot News
10 jam
Dinkes Temukan 352 Kasus TB di Rejang Lebong
Hot News
10 jam
Banggar dan TAPD Kembali Duduk Bersama, Bahas RAPBD 2025
Hot News
10 jam
Guru PNS Madrasah Banyak Pensiun
Hot News
10 jam
Pjs Bupati Tinjau Titik Rawan Banjir
Curup Metropolis
10 jam
Berita Terpopuler
Ini 5 Tol Baru yang Akan Meningkatkan Ekonomi Sumatera Selatan
Nasional
18 jam
Keuntungan Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
Lainnya
16 jam
Dinkes Temukan 352 Kasus TB di Rejang Lebong
Hot News
10 jam
Ini Cara Daftar Jadi Petani Milenial 2024, Gaji Rp 10 Juta Per Bulan
Nasional
18 jam
Obat Herbal Ini Ampuh Atasi Asam Lambung, Rahasia dari UAS
Lainnya
23 jam
Berita Pilihan
BRI Hormati Proses Hukum Dugaan Korupsi KUR, Komitmen Wujudkan Zero Tolerance To Fraud
Terkini
11 jam
Kaca Gedung Anggaran DPRD Dirusak OTK, Siapa Pelakunya ?
Hot News
1 minggu
Buku Adat Rejang Disebarluaskan
Pendidikan
1 minggu
Curup Ekspress Terverifikasi Faktual, Dewan Pers Terbitkan Sertifikat!
Hot News
2 minggu
'Patroli' Pakai Innova, Maling Sikat Mobil Terparkir di Garasi : 2 Pelaku Pencurian Dilumpuhkan Polisi!
Hot News
3 minggu