Kolaborasi Bersama AKREL, Siswa SPN Bukit Kaba Bisa Buat Pupuk Kompos dari Limbah Kulit Kopi!
Penyerahan cinderamata antara Kepala SPN dengan Direktur AKREL--
BACAKORANCURUP.COM - Berkolaborasi dengan kampus Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong (AKREL) dengan menjadikan dosen AKREL sebagai pemateri tamu, siswa Bintara SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu, bisa melakukan pembuatan pupuk kompos dari limbah kulit kopi yang ada disekitar.
"Alhamdulillah hari ini kami dari SPN Polda Bengkulu kedatangan tamu istimewa bapak Direktur AKREL bersama staf dan jajarannya berkunjung ke SPN dalam rangka menjadi salah satu pemateri kami, terkait dengan Program Studi (Prodi) Budidaya Tanaman Hortikultura.
Sehingga saat ini siswa kami sudah bisa membuat pupuk organik kompos dari limbah kulit kopi, sampai Kepala SPN Polda Bengkulu Kombes Pol Andi Dady SIK kepada wartawan, Selasa 10 Desember 2024.
Dikatakannya, jika kedatangan jajaran kampus AKREL menjadi langkah awal melaksanakan kerjasama dalam bidang edukasi, untuk pihaknya menjalankan kebijakan presiden atau pemerintah pusat melalui Asta Cita diantaranya ada program ketahanan pangan.
BACA JUGA:Dosen AKREL Ngampus di SPN Bukit Kaba
BACA JUGA:2025, Sekolah Ini Tetap Prioritaskan Peningkatan Kapasitas SDM dan Sarpras!
Sehingga dengan ilmu dan materi yang diberikan jajaran kampus AKREL, bisa menjadikan bekalu untuk siswa SPN Polda Bengkulu, nantinya saat berada di lapangan.
"Pada saat mereka menjadi petugas lapangan di keanggotaan personel Polri, ilmu ini bisa diterapkan mereka, dan mereka bisa menjadi bagian dari agen-agen perubahan selain dari tugas mereka menjadi anggota Kepolisian," ungkapnya.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Kulit Kopi, yang dilakukan kampus AKREL di SPN Bukit Kaba Polda Bengkulu.-CW/CE -
Terlebih bukan hanya materi namun, siswa juga telah diajarkan bagaimana cara teknik pembuatan kompos, pengembangan bibit dan pengembang tanaman menjadi bagian daripada akselerasi kebijakan pemerintah, untuk dikembangkan, terlebih dalam aspek swasembada untuk ketersedian padi, jagung kemudian pala wijan dan sebagainya tanaman-tanaman hiduplah apotik hidup.
"Jadi mereka nantinya dengan ilmu ini, bisa bermanfaat untuk kehidupan pribadi, dan juga untuk mengayomi masyarakat, dan bidang yang sama," jelasnya.
Dirinya berharap kedepan, bersama dengan jajaran kampus AKREL, kerjasama yang dilakukan bukan hanya sebatas ini saja, namun juga bisa lebih jauh, salah satunya pengelolaan pupuk tapi memang teori-teori praktek tentang pembudidayaan hortikultura khususnya jagung dan lain.
Yang cocok dengan iklimnya di SPN Polda Bengkulu Bukit Kaba ini bisa terwujud.
"Kedepan kami mengajak kerjasama dengan konsep konsep seperti itu, dimana kami ingin berkontribusi dengan masyarakat melalui kerja sama SPN dengan beberapa akademis diantaranya khususnya AKREL. Ini mewujudkan program ketahanan pangan dengan ilmu dan praktek-praktek, yang dimiliki siswa, sehingga kedepan siswa bisa menjadi agen - agen kepolisian yang mengajarkan kepada masyarakat bagaimana membangun sebuah konsep ketahanan pangan sehingga itu menjadi dukungan kita kepada kebijakan pemerintah," terangnya.