Oleh-Oleh Palembang yang Sebaiknya Jangan Dibeli
Ilustrasi Net--
Hal inilah yang menyebabkan bekasam jarang dipilih oleh masyarakat Palembang sebagai oleh-oleh untuk kerabat di luar kota, berbeda dengan pempek.
2. Tempoyak, sambal durian yang jadi lauk nasi
Tempoyak adalah produk fermentasi dari Palembang yang mirip dengan bekasam, namun berbeda bahan dasarnya. Tempoyak dibuat dari campuran daging durian yang dihaluskan bersama cabai dan bawang.
Setelah dihaluskan, bahan-bahan tersebut disimpan dalam wadah kedap udara dan dibiarkan terfermentasi selama beberapa hari. Berdasarkan pengalaman ibu penulis, wadah tersebut cukup ditempatkan di ruang makan selama proses fermentasi.
Sama seperti bekasam, tempoyak belum banyak diterima oleh masyarakat Palembang karena aromanya yang khas. Hal ini perlu dipertimbangkan jika ingin menjadikannya sebagai oleh-oleh.
Menurut seorang penduduk asli Palembang, kombinasi aroma asam dan durian fermentasi dapat mengganggu indera penciuman dan bahkan dapat mengurangi selera makan.
Umumnya, tempoyak hanya disukai oleh generasi yang lebih tua dan orang-orang dengan selera makanan yang unik.
3. Oleh-oleh Palembang miniatur Jembatan Ampera cukup membawa repot
Tidak hanya makanan, Palembang juga menawarkan berbagai suvenir dan merchandise sebagai oleh-oleh, termasuk miniatur Jembatan Ampera yang terkenal.
Jembatan Ampera sendiri merupakan landmark penting yang menghubungkan wilayah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang terpisah oleh Sungai Musi.
Meskipun membeli merchandise bertemakan Jembatan Ampera seperti kaos atau gantungan kunci adalah pilihan yang baik, membeli miniatur Jembatan Ampera sebagai oleh-oleh tidak terlalu direkomendasikan.
Alasannya sederhana - miniatur tersebut cukup merepotkan untuk dibawa.
Masalahnya adalah, bahkan miniatur terkecil sekalipun tetap membutuhkan ruang yang cukup besar.