Sering Lupa Mimpi Saat Bangun Tidur, Ini Sebabnya

IST Sering bermimpi ketika tidur--
3. Kekurangan hormon Norepinefrin
Kekurangan hormon norepinefrin di korteks serebral, bagian otak yang berperan penting dalam memori dan kesadaran, juga berkontribusi pada kelupaan mimpi.
Stdi yang diterbitkan di American Journal of Psychiatry (2002) menunjukkan bahwa keberadaan norepinefrin dapat meningkatkan kemampuan memori manusia. Tanpa hormon ini, memori mimpi menjadi sulit disimpan.
Penelitian lain mengungkapkan bahwa mimpi berada di ujung kontinum fungsi mental, yang melibatkan aktivitas di korteks serebral. Mimpi cenderung bersifat tidak biasa, sehingga lebih sulit untuk diingat dibandingkan dengan pikiran yang fokus.
4. Pengaruh gender dan kepribadian
Kemampuan mengingat mimpi juga dipengaruhi oleh faktor seperti gender, usia, dan kepribadian. Perempuan lebih sering mengingat mimpi dibandingkan laki-laki. Anak-anak dan remaja memiliki kemampuan lebih baik dalam mengingat mimpi dibandingkan lansia, terutama yang mengalami demensia.
Dari sisi kepribadian, orang introvert cenderung lebih mampu mengingat mimpinya dibandingkan ekstrovert, karena mereka lebih banyak menggunakan kapasitas otak untuk menyimpan ingatan.