Kasus Beras Oplosan Makin Panas, 26 Merek Premium Ini Masuk Radar Satgas Pangan

IST Beras --
BACAKORANCURUP.COM - Kasus peredaran beras oplosan kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, Satgas Pangan Polri berhasil mengungkap adanya dugaan praktik curang yang melibatkan puluhan merek beras premium yang ternyata tidak sepenuhnya murni.
Dugaan kuat menyebutkan bahwa sejumlah merek ternama tersebut dicampur dengan beras kualitas rendah namun tetap dijual dengan label premium, sehingga sangat merugikan konsumen.
Temuan ini menjadi sorotan, terutama bagi para ibu rumah tangga yang menjadi pengguna utama produk beras dalam rumah tangga. Praktik seperti ini tidak hanya menyalahi etika perdagangan, namun juga melanggar sejumlah regulasi terkait perlindungan konsumen dan keamanan pangan.
Pada Kamis, 10 Juli 2025, Satgas Pangan secara resmi memeriksa empat produsen besar yang disinyalir terlibat dalam proses pengoplosan ini.
BACA JUGA:Duit Bansos Dipakai Judi Online? Siap-Siap Bantuan Dicabut Permanen
BACA JUGA:Batas Usia Pensiun ASN Diubah! Cek Jabatan & Usia Terbarunya di Sini
Keempat perusahaan tersebut adalah Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya (BPR), dan PT Sentosa Utama Lestari yang berada di bawah naungan Japfa Group.
Pemeriksaan ini dilakukan sebagai bagian dari proses hukum untuk mendalami dugaan manipulasi mutu dan takaran dalam distribusi beras ke pasaran.
Kepala Satgas Pangan Polri, Brigadir Jenderal Helfi Assegaf, membenarkan proses pemeriksaan tersebut.
"Betul, saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan pemeriksaan oleh tim kami," jelasnya pada Senin, 14 Juli 2025.
Berikut ini adalah daftar merek-merek beras yang namanya muncul dalam proses penyelidikan Satgas Pangan. Total terdapat 26 merek dari 10 produsen berbeda yang sedang diperiksa lebih lanjut :
1. Wilmar Group
• Sania
• Sovia
• Fortune