Waspada! Ini Alasan Susu Kental Manis Tidak Cocok untuk Bayi

waspada! ini alasan susu kental manis tidak cocok untuk bayi bacakorancurup.com - susu kental manis (skm) adalah produk olahan susu yang populer di masyarakat. bertekstur kental dengan rasa manis yang khas, produk ini sering digunakan sebagai topping makanan atau campuran minuman. namun, di balik popularitasnya, skm menjadi kontroversial karena kandungan nutrisinya yang jauh berbeda dari susu sapi segar. berdasarkan berbagai sumber terpercaya. berikut adalah fakta-fakta penting mengenai susu kental manis. 1. proses roduksi skm skm dibuat dengan cara menghilangkan sebagian besar kandungan air dari susu sapi melalui proses evaporasi. setelah itu, produk ini ditambahkan gula dalam jumlah besar sehingga menghasilkan tekstur kental dan rasa manis yang menggoda. namun, proses ini juga mengurangi kandungan protein dan lemak pada susu, membuatnya lebih layak disebut sebagai "kental manis" daripada susu.   2. kandungan nutrisi skm meski digemari karena rasanya, kandungan nutrisi skm sangat berbeda dengan susu sapi segar. dalam satu sachet skm (sekitar 180 kkal), terdapat : • 67% karbohidrat (termasuk gula), • 30% lemak, dan • 3% protein. sebagai perbandingan, satu gelas susu sapi segar (146 kkal) mengandung : • 49% lemak, • 30% karbohidrat (termasuk gula), dan • 21% protein. dari data ini terlihat bahwa kandungan protein dalam skm sangat rendah, sedangkan kadar gula dan kalorinya jauh lebih tinggi dibandingkan susu sapi segar.   3. peringatan konsumsi skm berdasarkan kementerian kesehatan republik indonesia (kemenkes ri) dan ikatan dokter anak indonesia (idai), skm bukanlah produk susu bernutrisi dan tidak boleh dijadikan pengganti air susu ibu (asi) atau susu formula, terutama untuk bayi dan anak-anak. kandungan gula tambahan pada skm sangat tinggi, yang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.   4. dampak konsumsi berlebihan mengonsumsi skm secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti : • diabetes : kandungan gula yang tinggi dalam skm dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. • obesitas : kalori tinggi dari gula dan lemak dalam skm dapat menyebabkan penambahan berat badan. • kerusakan gigi : gula tambahan dalam skm dapat merusak email gigi, terutama pada anak-anak. • penyakit jantung dan stroke : konsumsi gula berlebihan dalam jangka panjang berpotensi memicu penyakit kronis.   5. anjuran penggunaan skm kemenkes ri merekomendasikan agar skm hanya digunakan sebagai pelengkap atau pemanis makanan, seperti topping roti atau campuran kopi, dan tidak untuk dikonsumsi setiap hari. selain itu, penting untuk membatasi konsumsi skm pada anak-anak karena risiko kebiasaan makan manis yang dapat mengurangi minat pada makanan bergizi lainnya. meskipun susu kental manis memiliki cita rasa yang menggugah selera, kandungan nutrisinya tidak setara dengan susu sapi segar. produk ini sebaiknya dikonsumsi secara bijak dan tidak dijadikan bagian dari pola makan harian, terutama untuk anak-anak. dengan memahami fakta ini, masyarakat diharapkan lebih cermat dalam memilih produk susu yang sesuai untuk kebutuhan gizi keluarga.

Tag

• # pengganti asi
• # asi
• # susu kental manis
• # susu

Share

• 
• 
• 
• 
•