Inilah Alasan Chromebook Kurang Populer di Tanah Air

IST Chromebook--

BACAKORANCURUP.COM - Di era digital saat ini, kebutuhan masyarakat Indonesia akan perangkat laptop terus meningkat. Mulai dari kebutuhan pelajar hingga profesional, laptop menjadi salah satu perangkat utama untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Namun, pilihan masyarakat Indonesia hingga saat ini masih didominasi oleh laptop berbasis sistem operasi Windows, baik untuk kelas entry-level maupun premium. Di sisi lain, Chromebook, yang semakin populer di negara maju seperti Amerika Serikat, masih kurang diminati di Indonesia. Mengapa hal ini terjadi ?

Chromebook hadir dengan sistem operasi Chrome OS, yang dikenal ringan, cepat, dan efisien. Laptop ini juga memiliki keunggulan harga yang terjangkau, menjadikannya pilihan menarik, terutama bagi pelajar atau pengguna yang mengutamakan tugas-tugas sederhana.

Selain itu, ekosistemnya berbasis cloud, memungkinkan pengguna untuk mengakses data kapan saja selama terhubung ke internet.

Namun, ketergantungan Chromebook pada koneksi internet menjadi salah satu alasan mengapa perangkat ini kurang diminati di Indonesia. Akses internet cepat dan stabil belum merata di seluruh wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Pinjol Dapat Surat 'Cinta' dari OJK, Begini Penjelasannya!

BACA JUGA:Harga Terbaru dan Bonus Pre order Samsung Galaxy S25, S25 Plus, S25 Ultra di Indonesia

Akibatnya, Chromebook dianggap kurang praktis bagi banyak pengguna yang tinggal di daerah dengan koneksi internet terbatas. Meskipun Chromebook mendukung penggunaan offline untuk beberapa aplikasi, fungsinya masih cukup terbatas dibandingkan laptop berbasis Windows.

 

Faktor lain yang membuat Chromebook kurang populer adalah kebiasaan pengguna di Indonesia yang lebih familiar dengan sistem operasi Windows. Sebagian besar pelajar dan pekerja di Indonesia terbiasa menggunakan software seperti Microsoft Office, yang berjalan optimal di Windows. Sementara itu, Chromebook mengandalkan aplikasi berbasis web seperti Google Workspace, yang kurang familiar bagi banyak pengguna di Indonesia.

Meskipun Chromebook versi terbaru telah mendukung Play Store, sehingga pengguna bisa mengunduh aplikasi Android, kemampuan perangkat ini untuk menangani pekerjaan berat atau software tertentu masih kalah dibandingkan laptop Windows atau MacOS. 

Terlebih lagi, software populer seperti program Adobe atau aplikasi gaming cenderung tidak tersedia atau hanya mendukung fitur terbatas di Chromebook. Hal ini membuat Chromebook kurang relevan untuk kebutuhan pengguna yang lebih kompleks.

Salah satu alasan utama lain adalah kurangnya promosi Chromebook di Indonesia. Banyak pengguna yang bahkan tidak mengetahui keunggulan maupun keterbatasan Chromebook. Akibatnya, Chromebook jarang menjadi pertimbangan utama saat membeli laptop.

Sebaliknya, laptop Windows lebih dikenal luas dan dianggap fleksibel karena mendukung berbagai jenis software.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan