Srikandi Dewan Soroti Kasus Kekerasan Terhadap Anak
![](https://curupekspress.bacakoran.co/upload/e8587783d8ff107f4c0147735a548f29.jpeg)
Pera Hariyani SE--
BACAKORANCURUP.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong Pera Hariyani SE, ikut menyoroti banyaknya kasus kekerasan terhadap anak sepanjang tahun 2024 lalu.
"Yang jelas dengan korban yang sebanyak ini kita cukup prihatin, harapan kita persoalan ini bisa ditangani serius oleh pihak - pihak yang berwenang, termasuk kita DPRD Rejang Lebong," sampainya.
Dikatakannya, jika banyaknya korban tersebut memang dengan banyak faktor. Baik untuk korban anak perempuan ataupun laki - laki.
Dengan itu semua pihak harus berperan. Dimana yang pertama untuk anak perempuan yang menjadi korban kekerasan ataupun pelecehan seksual, harus pintar dalam menjaga diri.
Pasalnya hal tersebut terjadi karena banyaknya peluang dan potensi untuk pelaku melakukannya.
BACA JUGA:OPPO Kembali Luncurkan Ponsel Terbaru, Punya Spesifikasi Mumpuni
BACA JUGA:Miris! Puluhan Anak di Rejang Lebong Jadi Korban Kekerasan
"Karena kita belajar dari banyak kasus yang ada, peluang ini menjadi celah untuk pelaku melancarkan aksinya," jelasnya.
Dirinya selaku Srikandi DPRD Rejang Lebong berpesan pada anak - anak yang ada di Rejang Lebong, agar mereka lebih peka dan lebih mawas diri.
Tentu jika mendapati kerabat, keluarga atau pihak lain, yang memang mendekati dan memberikan rasa nyaman. Hal ini harus mereka antisipasi, jangan sampai berujung pada pelecehan seksual nantinya.
"Jadi kita minta mereka lebih peka, dan sudah mengetahui ujung dari kebaikan, atau kenyaman yang berikan. Sehingga bisa menghindari hal - hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Serta orang tua dalam hal ini ibu, dan anak juga harus pintar - pintar dalam menjaga etika berpakaian anak, jangan sampai pakaian anak mengundang selera orang tua atau kerabat dan dan keluarga untuk melakukan hal - hal yang tidak diinginkan.
Karena saat ini memang pelaku yang terlalu banyak menonton konten tidak baik, tidak ada pelampiasan. Sehingga anak atau kerabat dekat yang menjadi korban.
"Karena ini yang sering terjadi, sudah lah pelaku tidak beriman, menonton konten porno, melihat istri dengan daster saja, kusam kucel, belum mandi, ditambah dengan anak yang mengenakan pakaian tidak sopan atau pendek. Jadi pelaku tentu akan mencari cara, karena anak yang lebih menggoda, pakai pendek, montok, kulit putih, hal ini yang perlu dipahami orang tua perempuan," ujarnya.
Serta pihaknya ingin remaja yang ada di Rejang Lebong bisa mengikuti kegiatan kepemudaan, organisasi dan juga kegiatan positif lainnya, sehingga mengurangi cela menjadi korban kekerasan dalam bentuk apapun, karena tidak memiliki waktu terlalu luang dirumah.
Sementra itu untuk anak yang menjadi korban kekerasan fisik atau perkelahian, pihaknya menyarankan dan meminta pada seluruh sekolah yang ada di Rejang Lebong, baik tingkat SMA dan SMP untuk mengisi salah satu kegiatan mereka dengan sosialisasi sadar hukum, sehingga pelajar bisa memahami tindakan yang mereka lakukan akan berdampak seperti apa kedepannya.