Utang Puasa Ramadan Menumpuk Bertahun-tahun, Ini Cara Lunaskannya Menurut Buya Yahya!

Buya Yahya--
Meski hukum fikih bersifat tegas, pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan utang puasa tetap bisa dibuat lebih ringan. Buya Yahya menjelaskan bahwa ada beberapa langkah yang bisa dilakukan bagi mereka yang memiliki utang puasa bertahun-tahun.
Pertama, orang tersebut harus bertaubat dengan sungguh-sungguh dan menyesali kelalaiannya di masa lalu. Taubat yang dilakukan harus disertai niat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan berusaha sekuat tenaga untuk melunasi utang puasanya.
Kedua, meskipun jumlah pasti utang puasanya tidak diketahui, orang tersebut bisa memperkirakan dan mencatat jumlah hari yang harus diganti. Tidak harus tepat, yang penting ada catatan sebagai pedoman dalam menjalankan qadha puasa.
Ketiga, mengganti puasa dengan cara bertahap sesuai kemampuan. Seseorang bisa memanfaatkan hari-hari puasa sunah untuk sekaligus berniat qadha puasa. Dengan membiasakan diri berpuasa secara rutin, lama-kelamaan utang puasa tersebut akan terbayar lunas.
Cara ini dianggap lebih realistis, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut dan sulit jika harus langsung meng-qadha puasa dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
“Jika seseorang berusia 40 atau 50 tahun, tentu tidak mudah baginya untuk langsung meng-qadha puluhan atau ratusan hari puasa secara sekaligus,” jelas Buya Yahya.
Bahkan, jika seseorang meninggal sebelum semua utang puasanya terbayar, maka niat dan usaha yang telah dilakukan untuk menggantinya tetap menjadi bukti kesungguhannya dalam bertaubat. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Maha Pengampun dan akan memberikan kemudahan bagi hambanya yang benar-benar ingin kembali ke jalan yang benar.
“Jika meninggal sebelum semua puasanya terbayar, jangan khawatir. Anda sudah berusaha, dan catatan itu adalah buktinya. Allah Maha Pengampun, dan pasti akan mengampuni dosa-dosamu,” tutup Buya Yahya.