ADD Ikut Kena Kebijakan Efisiensi Anggaran

Suradi Ripai--
BACAKORANCURUP.COM - Alokasi Dana Desa (ADD) Kabupaten Rejang Lebong untuk tahun anggaran 2025 terkena imbas efisiensi anggaran. Hal ini terjadi karena ADD bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Rejang Lebong yang mengalami penyesuaian.
Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Rejang Lebong, Suradi Ripai SP MSi, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu tindak lanjut pembahasan bersama Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) terkait alokasi mana yang akan mengalami pemotongan.
"Karena adanya kebijakan Pemerintah Pusat, ADD kita Rejang Lebong juga ini terkena imbas efisiensi anggaran, karena memang sumbernya dari DAU," kata dia.
BACA JUGA:Bupati Rejang Lebong Sidak 3 Kantor Lurah, Hasilnya Mengejutkan!
BACA JUGA:29 ASN di Rejang Lebong Belum Lapor LHKPN
Meskipun demikian, Suradi menyebutkan, pihaknya berupaya agar penghasilan tetap (siltap) aparatur dan kelembagaan desa tidak terdampak oleh efisiensi anggaran tersebut.
"Kami berharap agar efisiensi anggaran ini tidak berimbas pada siltap aparatur desa serta kelembagaan desa. Saat ini kami masih menunggu hasil pembahasan lebih lanjut dengan BPKD," ujarnya.
Menurutnya, keputusan terkait pemangkasan anggaran ini akan sangat mempengaruhi berbagai program pembangunan dan pemberdayaan desa di Kabupaten Rejang Lebong.
Oleh karena itu, pemerintah daerah berupaya mencari solusi terbaik agar efisiensi anggaran tidak menghambat operasional desa dan kesejahteraan aparatur desa.
"Yang kami upayakan juga selain siltap perangkat dan kelembagaan desa, biaya operasional desa ini tidak kena imbas," tambahnya.
Saat ditanya berapa persen yang wajib dipertahankan dan berapa persen yang harus dipotong dari total DAU? Suradi mengatakan, belum diketahui pasti. Karena setelah itu akan ada rapat lebih lanjut.
"Kami upayakan sebelum lebaran alias dalam bulan puasa ini sudah clear," ungkap dia.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh pemerintah desa untuk tetap bersiap dengan kemungkinan adanya penyesuaian anggaran, sembari menunggu keputusan final dari pembahasan yang sedang berlangsung.