Masak Menu Ikan Asam Pede Sebanyak 4,5 Ton ! Aksi Willie Salim Bikin Heboh Bengkulu

IST Willie Salim masak besar di Bengkulu, sumber foto dok. Pemprov Bengkulu--
BACAKORANCURUP.COM - Bengkulu baru saja menjadi sorotan nasional berkat aksi masak besar-besaran yang dilakukan oleh konten kreator terkenal, Willie Salim.
Dalam sebuah acara spektakuler yang digelar pada Rabu, 9 April 2025, Willie memasak ikan asam pede sebanyak 4,5 ton di depan Masjid Baitul Izzah, Jalan Padang Harapan, Kota Bengkulu. Ribuan warga memadati lokasi, menyaksikan aksi unik yang penuh semangat kebersamaan ini.
Kegiatan ini bukan sekadar masak-masak biasa. Dengan kawalan ketat dari aparat TNI dan kepolisian, serta didampingi Ustaz Derry Sulaiman dan jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu, Willie Salim langsung turun tangan mengolah menu andalan khas Bengkulu, ikan asam pedas (atau dalam bahasa lokal disebut “ikan asam pede”).
Warga tampak antusias, sebagian besar perempuan, bahkan rela berdesakan demi bisa sekadar menyapa atau berfoto dengan Willie.
Nama Willie Salim pun berkali-kali menggema di udara dari teriakan penggemar yang memadati lokasi.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan warisan kuliner khas daerah kepada publik luas.
BACA JUGA:Kendaraan Knalpot Brong Masih Marak, Satlantas Polres Rejang Lebong Bertindak
BACA JUGA:2.782 Pengunjung Manfaatkan Layanan Besuk Lebaran di Lapas Curup
"Hari ini kita memperkenalkan masakan tradisional Bengkulu, yaitu ikan asam pede. Kehadiran Willie Salim kami harapkan bisa ikut mempopulerkan cita rasa khas ini ke penjuru Indonesia," ujar Helmi.
Tak hanya ikan, acara juga menyiapkan ratusan kilo daging untuk dimasak dan disajikan secara gratis kepada masyarakat. Yang lebih mengejutkan, acara ini juga menghadirkan doorprize umroh bagi warga yang beruntung.
Menurut Gubernur, hadiah ini merupakan sumbangan sukarela dari warga Bengkulu yang ingin ikut berbagi kebahagiaan dalam suasana halal bi halal pasca Lebaran.
"Hadiah umroh ini adalah bentuk cinta dari warga untuk warga. Kami ingin acara ini tak hanya memberi rasa kenyang, tapi juga kebahagiaan," jelasnya.
Untuk menghindari kericuhan, panitia telah menyiapkan sistem makan bergantian secara lesehan, dengan satu nampan besar untuk lima orang. Area makan pun dibuat nyaman dan kondusif agar seluruh warga bisa menikmati sajian tanpa desak-desakan.
Gubernur mengimbau, "Bagi yang ingin bawa pulang makanan, silakan antre dengan tertib. Jangan sampai rusuh ya."