Kemajuan Pendidikan di Provinsi Bengkulu jadi Sorotan, Iqbal Bastari : Pendidikan Butuh Biaya

Iqbal Bastari SPd MM--
BACAKORANCURUP.COM - Menyikapi adanya kebijakan-kebijakan terbaru yang diambil oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan untuk pendidikan di Provinsi Bengkulu sejak beberapa waktu lalu.
Dewan Pendidikan Provinsi Bengkulu di Rejang Lebong Iqbal Bastari SPd MM ikut menyoroti kebijakan tersebut.
Dia menilai, apa yang dilakukan Helmi Hasan dengan kebijakannya untuk peningkatan mutu pendidikan sangatlah baik.
Akan tetapi sebaiknya, kebijakan-kebijakan yang ada harus dipertimbangkan lagi secara matang dan tidak tergesa-gesa.
"Jujur, saya sangat mendukung pak Helmi Hasan untuk memajukan pendidikan di Provinsi Bengkulu, khususnya di Rejang Lebong ini. Bahkan tak hanya itu, saya juga sejak awal sangat mendukung beliau untuk menjadi orang nomor 1 di Provinsi Bengkulu. Namun, terkait dengan kebijakan yang dikeluarkan untuk pendidikan, saya juga memiliki kesempatan untuk mengkritisinya," ungkap Iqbal Bastari.
BACA JUGA:Isu Mutasi Kepala SMA/SMK di Rejang Lebong Mencuat
BACA JUGA:Soal 39 Sekolah Dijabat Plt Kepsek, BKPSDM Minta Tetap Bekerja Maksimal
Mantan Wakil Bupati Rejang Lebong itu juga memberikan saran, agar Pemerintah Provinsi Bengkulu dapat mengkaji ulang kebijakan yang dikeluarkan untuk pendidikan tersebut.
Salah satunya dengan mengumpulkan dan duduk bersama dengan praktisi-praktisi pendidikan yang ada di Provinsi Bengkulu.
"Ada baiknya dibahas dan dikaji ulang. Karena setahu saya, pendidikan itu butuh biaya, dan tidak ada pendidikan yang gratis seutuhnya. Disitulah peran pemerintah untuk membatasi sejauh mana sumbangan yang harus dilakukan oleh pihak sekolah. Coba di hitung saja, apakah melalui dana BOS dan APBD daerah mampu untuk membiayai pendidikan sepenuhnya, saya rasa tidak. Karena itulah peran pemerintah untuk memantau secara ketat terkait dengan pembiayaan serta sumbangan yang ada disekolah," terangnya.
Namun Iqbal juga menegaskan, dengan adanya pembiayaan serta beban yang harus dikeluarkan untuk pendidikan. Pihak sekolah juga harus sadar diri, dan terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolah.
Menurutnya, sekolah harus memiliki daya tarik dan keunggulannya masing-masing.
Barulah dengan begitu, pembiayaan pendidikan nantinya bisa seimbang dengan output yang diberikan oleh pihak sekolah.
"Sekolah harus memiliki daya tarik, jangan sampai seiring berjalannya waktu, tidak ada perubahan atau peningkatan dari sekolah yang bersangkutan," jelasnya.