Soal Alur Dangkal, Pertamina Klaim Rugi Besar

IST Pertamina Patra Niaga Bengkulu.--

BACAKORANCURUP.COM - Imbas pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu, pihak PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengalami kerugian besar. Bahkan hingga mencapai setengah miliar rupiah setiap harinya. Kerugian ini terjadi akibat perubahan rute distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari jalur laut ke jalur darat.

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan, distribusi BBM ke Bengkulu selama ini mengandalkan jalur laut melalui Pelabuhan Pulau Baai. Namun, akibat pendangkalan alur, Pertamina terpaksa mengalihkan pengiriman ke jalur darat yang biayanya jauh lebih tinggi.

"Kerugian Pertamina hingga setengah miliar rupiah per hari sejak pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai. Biasanya kami menggunakan jalur laut untuk mengirim BBM ke Bengkulu, sekarang menggunakan jalur darat, itu yang membuat merugi," ujar Nikho dilansir dari BE.

Selain kerugian finansial, distribusi melalui jalur darat juga dikhawatirkan dapat mengganggu ketahanan pasokan BBM di Bengkulu. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Pertamina yang berkomitmen menjaga kelancaran distribusi energi di wilayah Bengkulu.

"Ini tidak hanya kerugian finansial saja, tapi juga dapat mengganggu pasokan BBM," tuturnya.

Sebagai langkah antisipatif, Pertamina tengah mempertimbangkan opsi pemindahan pelabuhan sandar kapal. Salah satu lokasi yang sedang dikaji adalah Pelabuhan Linau yang terletak di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:PAD di Lebong Ditarget Naik

BACA JUGA:Harga TBS di Bengkulu Ditetapkan Rp3.143/Kg

“Pertamina sedang mempertimbangkan untuk menjadikan Pelabuhan Linau di Kaur sebagai alternatif lokasi sandar kapal. Ini agar distribusi BBM tetap lancar dan biaya operasional bisa ditekan,” tambah Nikho.

Namun, penggunaan Pelabuhan Linau juga menghadapi tantangan tersendiri, mulai dari infrastruktur hingga kelayakan operasional untuk kapal pengangkut BBM. Untuk itu, kajian teknis dan koordinasi dengan pihak terkait terus dilakukan.

"Kami masih memastikan kesiapan infrastruktur hingga kelayakan operasional untuk kapal pengangkut BBM di Pelabuhan Linau," imbuhnya.

Pertamina berharap adanya percepatan penanganan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai agar rute distribusi laut bisa segera kembali normal. Menurut Nikho, jalur laut adalah pilihan paling efisien dalam pengiriman BBM ke wilayah Bengkulu.

"Kami berharap pemerintah dan pihak pelabuhan segera mengatasi pendangkalan ini. Distribusi BBM harus tetap terjaga demi kebutuhan energi masyarakat," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan