DPRD Jakarta Bentuk Pansus Perparkiran untuk Dongkrak PAD

Ist Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin mengatakan pihaknya membentuk Pansus Perparkiran untuk mencegah kebocoran setoran retribusi parkir ke kas daerah.--
BACAKORANCURUP.COM - DPRD DKI Jakarta membentuk Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran untuk mencegah kebocoran setoran retribusi parkir ke kas daerah.
Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin mengatakan, sektor perparkiran jika dikelola dengan baik dapat memberi pemasukan yang luar biasa bagi pendapatan asli daerah (PAD).
“Untuk menambah pendapatan, saat ini kami sedang membentuk Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran, karena sektor ini memiliki potensi luar biasa,” ujar Khoirudin di gedung DPRD DKI Jakarta dikutip Kamis, 19 Juni 2025.
Menurut politikus PKS tersebut untuk mengoptimalkan pendapatan dari sektor perparkiran perlu adanya regulasi yang baik.
Sehingga, kata Khoirudin, potensi bocornya setoran perparkiran ke kas daerah dapat diminimalisir.
Dari itu DPRD DKI membentuk Pansus Perparkiran untuk menyusun regulasi tersebut.
Sebelumnya Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mrndukung wacana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang membuka peluang untuk membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) perparkiran.
Kendati demikian Kenneth memberikan catatan khusus jika wacana tersebut direalisasikan.
Menurutnya, Pemprov DKI harus bisa memastikan BUMD parkir dikelola secara transparan.
"Jadi skemanya begini, bikin BUMD parkir, (lahan) parkir di Jakarta kita lelang kepada swasta. Tapi lelang yang benar, ya. Lelangnya harus yang benar. Harus yang transparan, sesuai aturan, tidak boleh ada kolusi dan nepotisme," ungkap Kenneth.
Adapun Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta ditarget setotan Rp60 miliar dari sektor parkir di 2026. Angka ini naik dua kali lipat dari target tahun 2025.
“Tahun ini dari proyeksi sekitar 30-an (Miliar), tahun depan itu meningkat menjadi 60-an untuk proyeksi pendapatan parkir,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Untuk mencapainya, Dishub bakal mengandalkan digitalisasi parkir dan menekan kebocoran akibat ulah jukir liar.
“Tentu digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan dan kita harapkan ini secara masif bisa diterapkan di dalam pengelolaan parkir, khususnya parkir on street di Jakarta,” terangnya