Wabup Targetkan Stunting Turun 18 Persen, 2024 Harus 14 Persen
Hendra Wahyudiansyah--
CURUP, CE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong hingga kini terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di daerahnya. Karena ini merupakan instruksi dari Pemerintah Pusat dan menjadi target nasional. Kabupaten Rejang Lebong sendiri, pada tahun 2023 ini telah menargetkan angka stunting turun di angka 18 persen.
Hal ini sebagaimana disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Rejang Lebong, Hendra Wahyudiansyah SH di Curup. "Tahun 2023 ini Pemkab Rejang Lebong memiliki target penurunan angka stunting diangka 18 persen. Lalu kemudian di tahun 2024 sesuai dengan target Pemerintah Pusat, angka stunting harus turun diangka 14 persen," sampainya.
BACA JUGA:Logistik Tiba Bertahap
BACA JUGA:Dewan Komentari Pergantian Direktur RSUD Curup
Wabup melanjutkan, seperti diketahui bahwa di tahun 2022 lalu angka stunting di Rejang Lebong juga menurun menjadi 20,2 persen. Selain itu, Wabup juga menerangkan, beberapa waktu lalu Pemkab Rejang Lebong mendapat predikat terbaik 1 dalam penangangan stunting dari Pemprov Bengkulu. Ini setelah dilakukan penilaian dari berbagai unsur diantaranya, Bappeda Provinsi Bengkulu, Dinas Kesehatan, BKKBN, DP3AP2KB, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Poltekkes Kemenkes RI yang akhirnya menetapkan Kabupaten Rejang Lebong sebagai peringkat pertama dalam penilaian itu dengan jumlah nilai yang diperoleh sebanyak 147,6 poin.
"Dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, Rejang Lebong dapat nilai tertinggi melampaui daerah lain," bebernya. Masih dikatakan Wabup, banyak hal yang sudah dilakukan selama ini seperti menggelar rapat koordinasi Analisis Situasi (ANSIT) bersama OPD-OPD terkait, penilaian daring dari Provinsi Bengkulu, rembuk stunting tingkat kabupaten yang diikuti oleh unsur Forkopimda.
Adapun langkah lain yang dilakukan di tahun ini, sebut Wabup, salah satunya yakni pojok timbang di setiap desa/dusun yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas P3APPKB. Kemudian untuk sanitasi air bersih juga menjadi poin penting yang dalam hal ini diprakarsai oleh Dinas PUPR. "Karena memang pada intinya dalam penanganan stunting semua harus bersinergi, dalam artian semua elemen dan sektor harus terlibat.
Seperti yang baru-baru ini dilakukan, ialah pemberian bantuan makanan sehat dari GOW kepada ibu hamil, menyusui, dan yang memiliki balita," tandas Wabup.