Hari Ini MDMC RL Kembali Gelar Pembelajaran Siaga Bencana,Lokasi SDUA Taman Harapan
DOK/CE Pembelajaran Siaga di SDUA tahun lalu.--
CURUP, CE - Melihat banyaknya terjadi bencana alam beberapa waktu lalu di Kabupaten Rejang Lebong, Disaster Management Center (MDMC) Curup yang merupakan sebuah lembaga penanggulangan bencana dari organisasi Muhammadiyah kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran siaga bencana di tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Rejang Lebong. Dimana MDMC akan melaksanakan pembelajaran tersebut di Sekolah Dasar Unggulan Aisyiyah (SDUA) Taman Harapan Curup pada Jumat (8/3) hari ini.
Ketua MDMC Rejang Lebong, Irwansyah menganggap penting pembelajaran tersebut bisa dilaksanakan di Kabupaten Rejang Lebong ini yang notabenenya sering terjadinya bencana alam seperti halnya Gempa Bumi, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung, Banjir, Kebakaran, dan tidak menutup kemungkinan terjadinya Gunung Meletus di Rejang Lebong sendiri mempunya salah satu gunung aktif yakni gunung Kaba.
"Kami menjadikan salah satu mata pelajaran tambahan sebagai wadah pengembangan diri reguler mengenai penanggulangan bencana alam dan cara penyelamatan diri, dan di dalam kegiatan tersebut siswa langsung diajarkan mempraktekan bagaimana menanggulangi dan bagaimana tata cara penyelamatan diri ketika di dalam situasi bencana," ujarnya.
Dikatakanya jika diprogramkannya pelatihan siaga tersebut memang akan difokuskan untuk ruang lingkup pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong karena usia sekolah tersebut merupakan usia - usia yang sering menjadi korban ketika terjadi bencana Alam.
"kami mengharapkan semua pelajar sudah memahami tatacara bagaimana menanggulangi jika terjadinya bencana alam, apalagi sering kali kita lihat jika terjadi bencana alam, yang terbanyak korban dari bencana tersebut yakni dari kalangan anak - anak dan ibu, untuk itu kami ingin mengajarkan langsung kepada seluruh siswa sejak usia sekolah dasar supaya selalu siap siaga dalam menghadapi semua bencana alam yang kemungkinan bisa terjadi," terangnya.
Irwansyah menjelaskan tujuan dilaksanakan pendidikan tersebut untuk memberikan pengetahuan tentang kebencanaan kepada siswa sejak usia sekolah dasar, sehingga nantinya siswa tersebut bisa memahami apa yang harus dilakukan jika suatu saat terjadi bencana alam.
"Melalui kegiatan ini semoga seluruh siswa selalu siaga terhadap bencana alam, dengan kegiatan ini berharap bisa meningkatkan kapasitas sekolah dan juga individu dapat mewujudkan tempat belajar yang lebih aman bagi siswa, guru, anggota komunitas sekolah. bukan hanya sebatas teori yang diberikan, siswa pun langsung melakukan praktek dan simulasi, bagaimana proses terjadinya bencana, seperti gunung meletus, kebakaran, banjir, Tsunami dan gempa bumi. Sehingga siswa menjadi tahu bagaimana proses terjadinya bencana dan apa yang harus dilakukan bila bencana itu datang," pungkasnya.