70 Ribu Warga Palestina Laksanakan Salat Tarawih, Israel Pasang Pembatas di 3 Gerbang Menuju Masjid Al-Aqsa
ist Masjid Al-Aqsa.--
Curupekspress.bacakoran.co - 70 ribu warga Palestina melaksanakan salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa, meski ada pembatasan dari tentara Israel. Israel mengerahkan pasukan tentaranya di gerbang menuju masjid Al-Aqsa, mencegah ribuan warga Palestina mendapatkan akses masuk untuk melaksanakan salat terawih.
Sekitar 70 ribu jamaah Palestina melaksanakan shalat Tarawih di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Zionis Israel, Kamis 14 Februari 2024. Sholat tarawih adalah salat malam khusus yang dilakukan pada bulan suci Ramadhan.
Dalam pernyataan singkatnya, Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan 70 ribu jamaah menghadiri salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa pada malam kelima Ramadhan.
Saksi mata mengatakan bahwa pasukan Zionis Israel dikerahkan di gerbang menuju masjid dan mencegah ribuan pemuda Palestina masuk.
BACA JUGA:Orang Terkaya di Asia Tenggara Pernah Jadi OB
Israel telah membatasi akses jamaah Palestina ke Masjid Al-Aqsa di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki akibat serangan tentara Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut kawasan itu sebagai Bukit Bait Suci, mengklaim bahwa tempat itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno. Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967.
Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri Palestina pada Kamis mengecam keras Israel karena memasang penghalang besi di tiga gerbang menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki. Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan langkah Israel adalah upaya untuk mengubah realitas sejarah, hukum, dan politik Masjid Al-Aqsa.
Mereka menganggap pemasangan penghalang besi sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan kewajiban Israel sebagai kekuatan pendudukan terhadap tempat ibadah.
Kementerian tersebut menyerukan intervensi internasional untuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap Yerusalem dan kesucian umat Kristen dan Muslim.
Kelompok Hamas Palestina juga mengecam tindakan Israel dan mengatakan itu adalah upaya keji untuk mencegah jamaah mencapai Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan.
Pada Kamis pagi, polisi Israel mengatakan pihaknya memasang apa yang mereka gambarkan sebagai bala bantuan kepada personelnya di gerbang menuju Masjid Al-Aqsa, dan membantah membuat penghalang di depan jamaah.
Israel telah membatasi akses jamaah Palestina ke Masjid Al-Aqsa di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki akibat serangan Tel Aviv yang sedang berlangsung di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas, yang telah menyebabkan lebih dari 31.300 orang tewas sejak Oktober lalu.