Puskesmas di Rejang Lebong Ini Punya Inovasi untuk Penanganan ODGJ!
Gedung Puskesmas Curup.-IST/CE -
BACAKORANCURUP.COM - Sebagai upaya melakukan penanganan dan pelayanan terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah Kota Curup, UPT Puskesmas Curup menjalankan sebuah inovasi yang bernama Kurma Ajwa Sobat (Kunjungan rumah ajak penderita gangguan jiwa teratur minum obat).
Kepasa UPT Puskesmas Curup, dr Rama Dianti melalui Pj Program Jiwa, Ns Ana Noviana Tabawati SKep mengatakan, tujuan dari program ini ialah untuk memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien terkait pentingnya melakukan pengobatan secara teratur sesuai rekomendasi dokter terhadap pasien ODGJ.
"Kegiatan yang ada dalam inovasi ini antara lain pertama bekerjasama dengan lintas sektor pemerintah kelurahan yang mengupdate data pasien ODGJ. Kedua, kami berkunjung ke rumah pasien yang tidak pernah berobat, pasien baru, pasien yang hanya keluarganya saja yang mengambil obat ke Puskesmas.
Selanjutnya pasien kambuh yang butuh penanganan cepat terhadap gangguan jiwa, bisa dengan merujuk pasien ke faskes lanjutan baik ke dokter spesialis atau ke Rumah Sakit Jiwa," jelas dia.
BACA JUGA:Kerjasama Tim TTA Simpang Nangka Dinilai Solid, Marven : Tinggal Penguatan SDM Saja
BACA JUGA:2 Nakes Puskesmas di Rejang Lebong Go Nasional!
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, inovasi ini bermula ketika tahun 2021 lalu, petugas kesehatan menemukan ODGJ di UPT Puskesmas Curup yang terdata itu belum mendapat pengobatan 100 persen maksimal.
Kemudian di tahun 2022, pihaknya mendapat pengaduan atau laporan dari pemerintah kelurahan/pihak terkait lain bahwa masih ada ODGJ yang dipasung, tidak berobat, kambuh dan tidak me dapat pengobatan yang baik.
"Sehingga akhirnya kami membuat inovasi ini sebagai upaya untuk melakukan jemput bola ke rumah-rumah pasien ODGJ yang masuk wilayah UPT Puskesmas Curup," terangnya.
Adapun hasil dari berjalannya program tersebut sejak tahun 2022, pasien-pasien ODGj yang di tahun 2021 belum terdata akhirnya terdata dan mendapat penanganan serta pengobatan lebih maksimal.
"Ini menunjukkan program ini cukup berjalan dengan baik," tandasnya.