Jangan Dianggap Sepeleh, 5 Warga Rejang Lebong Meninggal Karena TBC
Tim Penabulu saat melakukan rapat secara zoom meeting membahas terkait TBC-Nicko-
BACAKORANCURUP.COM - Waspada! Ratusan masyarakat di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, saat ini diketahui sudah terindikasi TBC.
Jumlah tersebut pun diperkirakan masih akan terus bertambah, apabila masyarakat tak menjaga kebersihan dan tak menjalankan giat pencegahan sejak dini.
Kader Penabulu RL, Amri menyampaikan, dari data yang terhimpun di Dinas Kesehatan (Dinkes) RL, jumlah warga terdampak TBC periode Mei sudah diangka 198 orang.
Sehingga wajar saja, jika saat ini warga yang terindikasi TBC terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Bahkan bukan tidak mungkin menurutnya, jumlah warga terindikasi TBC bisa sampai 6 kali lipat dari jumlah warga yang sudah terdampak TBC.
BACA JUGA:3.500 RTLH di Rejang Lebong Tersentuh BSRS
BACA JUGA:Ayo Segera Lakukan Pemadanan NIK Jadi NPWP, Jadwalnya Sampai 30 Juni 2024!
Hak itu dikarenakan, penyakit TBC ini bisa menularkan anggota keluarga lainnya, apabila tak menjalankan pencegahan dini seperti terapi pencegahan tubercolosis (TPT).
"Kalau penanganan TBC serta sosialisasi sudah kita lakukan secara maksimal. Namun karena masih banyak masyarakat yang acuh tak acuh. Penyakit TBC akan semakin cepat menyebar di lingkungan masyarakat," ujarnya.
Adapun penyebab kenapa penyakit TBC ini mudah menyebar kata Amri, karena warga yang terdampak TBC tidak melakukan TPT, dan mengkonsumsi obat putus nyambut.
Sehingga membuat virus yang ada didalam tubuhnya tidak mati, namun terus berkembang.
Karena itulah jelasnya, untuk mencegah penyebaran TBC ini bisa dilakukan.
Asalkan masyarakat mau mendengarkan, dan mau menjalankan apa yang disampaikan oleh pihak kesehatan serta Penabulu terkait pencegahan TBC.
"Kita terus melakukan sosialisasi ke rumah-rumah atau ke lokasi yang masyarakatnya ada terdampak TBC. Jadi kita juga berharap, agar masyarakat dapat menjalankan treatment yang kami berikan, khususnya bagi mereka yang terdampak dan terindikasi," jelas Amri.