Pemkab Tanam Padi Gogo di Desa Kampung Melayu

Bupati RL tanam pagi gogo secara simbolis di Desa Kampung Melayu.-ARI/CE -

BACAKORANCURUP.COM  - Dalam rangka mendukung penambahan areal tanam (PAT), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), Jumat 21 juni melakukan gerakan penanamam padi gogo di Desa Kampung Melayu Kecamatan Bermani Ulu.

Penanaman dilakukan secara bertahap dilahan seluas 10 hektar, yang diawali dengan penanaman secara simbolis oleh Bupati Rejang Lebong, Drs H Syamsul Effendi MM, Kepala Distankan, Ir Amrul Eby MM, Dandim 0409, Kapolres (perwakilan), dan lainnya.

Dikatakan Bupati, program penanaman padi gogo ini merupakan program Pemerintah Pusat melalui APBN Kementerian Pertanian tahun anggaran 2024, sebagai salah satu strategi untuk mengantisipasi krisis pangan.

BACA JUGA:Dishub Rejang Lebong Evaluasi Jukir Besar-besaran, Ada Apa?

BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepeleh, 5 Warga Rejang Lebong Meninggal Karena TBC

Dimana padi gogo merupakan jenis padi yang ditanam dilahan kering dengan sistem pengairan hanya mengandalkan air tadah hujan.

"Kita menindaklanjuti program Pemerintah Pusat yakni mengantisipasi krisis pangan yang salah satunya dengan yang baru saja kita lakukan penanaman padi gogo," jelasnya.

Menurut dia, apabila ingin menuju kearah yang lebih jauh maka padi gogo yang ditanam ini diharapkan bisa terus dikembangkan lagi oleh para petani. Yang mana pada kesempata saat ini Pemkab baru bisa menjangkau lahan seluas 10 hektar untuk program ini.

"Dan mudah-mudahan artinya ini menjadi pilot projeck untuk menghadapi katakanlah kerawanan pangan ataupun lahan pangan," ujarnya.

Disinggung apakah ada target untuk swa sembada? Jawab Bupati, arah kebijakan pemerintah memang mengarah ke swa sembada. Oleh karenanya salah satu upaya untuk mengejar hal itu, dilakukanlah penanaman padi gogo ini.

"Kalau kita tidak melakukan upaya-upaya ya bagaimana mau mencapai swa sembada," tambah dia

Selain itu, sambung Bapati, Pemkab Rejang Lebong juga menyerahkan pupuk bersubsidi kepad kelompok tani (poktan) di Desa Kampung Melayu. Dimana ada kenaikan jumah alokasi pupuk bersubsidi dari awal sebanyak 1,6 ton menjadi 1,8 sekian ton.

"Melalui kegiatan ini juga kita ingin menepis isu yang bereda di masyarakat bahwa pupuk bersubsidi langka, karena sebetulnya tidak langka. Cuma karena tidak sampai dititik pendiatribusian terakhir, entah kendala di poktan atau saat penebusan pupuknya," demikian Bupati.

Tag
Share