PPDB di Sekolah Rejang Lebong Ini Terkesan Kacau, Sejumlah Siswa Terancam Tak Sekolah!
Siswa dan orang tua siswa saat menunjukkan bukti KK dan pendaftaran.-NICKO/CE -
Akan tetapi setelah penjenjangan anak saya tidak lolos di SMAN 1 Rejang Lebong. Karena itu setelahnya, saya berharap anak saya bisa masuk ke SMAN 4 Rejang Lebong. Akan tetapi faktanya, anak saya juga tidak lolos pada jalur zonasi di SMA tersebut," ungkap Ayin.
Dijelaskannya, memang sempat ada kendala terhadap pembaruan KK yang dilakukan dirinya beberapa waktu lalu, karena ada perubahan huruf pada akte anaknya.
Akan tetapi meski ada pembaruan, alamat KK dan lokasi tempat tinggal sebagai titik koordinat tetap sama.
Bahkan saat pendaftaran, pihak SMAN 4 Rejang Lebong sempat meminta kami melampirkan KK baru dan KK lama. Akan tetapi meski begitu, anaknya tetap tidak bisa lolos dengan alasan yang tak jelas.
Padahal saat proses PPDB berlangsung kepala SMAN 4 Rejang Lebong sempat mengatakan bahwa anaknya itu aman dan akan masuk ke SMAN 4 Rejang Lebong karena sesuai zona.
"Saat kepsek di sekolah itu (SMAN 4 Rejang Lebong, red) memberikan lampu hijau, saya merasa lega. Namun pada waktu akhir PPDB, kepsek yang bersangkutan tidak ada kabar dan menghilang.
Akan tetapi yang lebih parah, sampai batas waktu akhir PPDB, berkas asli anak saya masih ditahan, sehingga tidak bisa mendaftar ke sekolah lain.
Bahkan saat ini saja, anak saya belum bisa daftar ke sekolah manapun, karena kami masih ingin memperjuangkan hak kami," jelasnya.
Tak berhenti sampai disitu saja tambahnya, dirinya masih ingin meminta kejelasan dari pihak SMAN 4 Rejang Lebong. Kenapa ada siswa yang berada diluar zonasi ataupun zonanya lebih jauh dari anaknya, bisa diterima oleh SMAN 4 Rejang Lebong.
Sedangkan anaknya yang jelas-jelas ada dalam zona tidak diterima dan seakan diacuhkan.
"Saya ingin tahu, kenapa SMAN 4 Rejang Lebong lebih mementingkan calon siswa diluar zonasi, daripada yang ada dalam zonasi. Padahal sampai detik ini (kemarin, red), sekolah yang bersangkutan informasinya masih melakukan perekrutan siswa. Tolong dijelaskan, apa maksud semua ini apakah ada titip menitip atau istilah beli bangku atau bagaimana," terangnya.
Hal senada dikeluhkan oleh Ana (35) salah satu orang tua siswa yang tidak lolos zona lainnya di SMAN 4 Rejang Lebong. Dikatakannya, dirinya mempunyai anak kembar, yang berdomisili di Talang Rimbo, dan keduanya mendaftar di SMAN 4 Rejang Lebong. Namun yang anehnya kata dia, salah satu anaknya diterima di SMAN 4 Rejang Lebong, sedangkan satu lainnya tidak diterima. Padahal menurutnya, saat mendaftar keduanya mendaftarkan titik koordinat yang sama.
"Saya tidak paham bagaimana sistem yang ada di SMAN 4 Rejang Lebong. Gara-gara hanya anak saya yang satunya diterima dan satunya tidak, anak saya tidak mau sekolah, dan hanya ingin masuk SMAN 4 Rejang Lebong bersama kembarannya. Intinya kok bisa hal tersebut terjadi, bagaimana pihak sekolah melakukan seleksinya," singkat Ana.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Rejang Lebong Parji Susanta saat dihubungi via telepon belum berhasil dikonfirmasi dan dimintai keterangan.