Bengkulu Masuk Zona Gempa Megathrust, Begini Kata BMKG, Masyarakat Harus Tahu!

Ilustrasi Net--

BACAKORANCURUP.COM - Walaupun Provinsi Bengkulu ini masuk dalam zona gempa megathrust, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu meminta kepada masyarakat untuk jangan terlalu panik dulu.

Fungsional PMG Pertama Stasiun Geofisika Kepahiang, Muhammad Najib menjelaskan, gempa megathrust adalah zona gempa Selat Sunda dan Mentawai - Siberut yang sewaktu-waktu akan melepaskan energinya lagi setelah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar.

"Jadi, bukan prediksi gempa dalam waktu dekat ya! Karena sampai saat ini, gempa belum bisa diprediksi," ucapnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa. Namun, tentunya tetap siapkan upaya mitigasi untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

BACA JUGA:Gempa Megathrust Berpotensi Guncang Indonesia, BMKG : Bengkulu Masuk Zona!

BMKG juga selalu siap memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat.

"Kami BMKG pun tidak akan diam, karena kamu akan selalu memberikan informasi update dan cepat terkait adanya aktivitas gempa bumi ataupun peringatan dini," tutur dia.

Adapun untuk kajian tentang zona merah megathrust, BPBD yang lebih berwenang dalam menentukan zona merah tersebut.

Sedangkan untuk BMKG sendiri arahnya lebih ke peringatan dini dan informasi terkait sumber gempa serta potensi kegempaan.

"Kalau soal kajian zona merah itu mungkin bisa tanya BPBD, dikarenakan BPBD yang lebih berwenang dalam hal itu," terang Najib.

Lebih jauh dirinya menjelaskan, Bengkulu berada pada wilayah yang berbatasan langsung dengan lempeng Indo - Australia di barat daya pulau Sumatra.

Kondisi ini mengakibatkan Bengkulu menjadi salah satu wilayah yang rawan terhadap gempa bumi. Kejadian ini didominasi oleh aktivitas di zona Megathurst Sumatera.

"Potensi ancaman gempa akibat Megathrust Sumatera memang ada dengan magnitude maksimal M 8.9. Besaran gempa ini dapat tercapai apabila semua segment bergerak secara bersamaan, namun untuk waktu terjadinya tidak dapat di prediksi," tandasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan