BMKG Ungkap Provinsi dengan Hari Tanpa Hujan di Musim Kemarau Tahun Ini

Ilustrasi Net--

BACAKORANCURUP.COM - Sebagian wilayah Indonesia telah masuk pada musim kemarau. Yang mana berdasarkan jumlah Zona Musim (ZOM), sebanyak 64% wilayah Indonesia telah masuk musim kemarau.

Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Adapun wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau, sebagian Bengkulu, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Tenggara, Sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Maluku, dan sebagian Papua Selatan.

Disisi lain, hasil analisis iklim yang dilakukan BMKG, indeks IOD dan ENSO pada bulan Agustus 2024, Indek Dipole Mode 0.39 (Netral), dan indeks ENSO -0.04 (Netral).

IOD Netral diprediksi berlangsung Agustus hingga Februari 2025.

BACA JUGA:56 Timbangan Pedagang Pasar De di Tera Ulang

BMKG juga menjelaskan, kondisi ini menunjukkan fenomena El Nino 2023/2024 telah berakhir dan saat ini berada pada Fase Netral.

Tak hanya itu, ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina mulai September 2024. Demikian mengutip Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II Agustus 2024, yang dirilis BMKG hari ini, Jumat (23/8/2024).

 

Hari Tanpa Hujan (HTH)

Berdasarkan hasil monitoring BMKG atas kondisi Hari Tanpa Hujan (HTH), sebagian besar wilayah Indonesia termonitor masih mengalami hujan dan HTH kategori sangat pendek hingga panjang.

Disebutkan, HTH kategori Sangat Panjang (31-60 hari) terjadi di wilayah Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.

HTH kategori Ekstrem Panjang (>60 hari) terjadi di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan NTT.

HTH terpanjang terjadi di Mapoli, Kota Kupang, NTT, yang telah berlangsung selama 123 hari. Demikian hasil monitoring yang dimutakhirkan per Dasarian II Agustus 2024.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan