Tomboy Jago, Oleh: Dahlan Iskan
Dahlan Iskan--
"Kasus ini cukup jarang. Bisa karena pasien tidak terdiagnosis atau hal lainnya," ujar dokter Faris. "Saat ini dikatakan sulit disembuhkan. Pengobatannya lebih bersifat menghambat progresivitas. Juga mencegah agar tidak mudah terjadi komplikasi," tambahnya.
Ia doktor syaraf yang menjadi menantu guru besar ahli syaraf Prof Hafidz yang ikut demo pemecatan dekan fakultas kedokteran Unair tempo hari.
Wei Ling tahu banyak penyakit yang dia derita. Dia sendiri ahli penyakit saraf yang sangat terkenal. Bahkan pernah menjabat ketua perkumpulan ahli saraf Singapura.
Ahli saraf ini terkena sakit saraf –dari jenis yang sangat sulit.
Wei Ling hidup sendirian. Hanya dia yang tinggal bersama papa-mamanyi di rumah pribadi Lee Kuan Yew. Di Oxley Road. Anda sudah tahu: LKY tidak tinggal di Istana Singapura.
Ketika papanyi meninggal Wei Ling yang bersama mama mereka di rumah itu. Dia yang merawat sang mama yang terkena stroke.
Setelah sang mama meninggal, Wei Ling sendirian. Ups... tidak. Dia ditemani anjing kesayangannyi. Dia pencinta anjing. Ada yang bilang dia pilih hidup dengan anjing daripada harus punya anak. Dia masih tetap keras dalam bersikap. Rumah Lee Kuan Yew itu harus dibongkar. Agar jangan jadi rumah yang dimitoskan oleh warga Singapura. Seberapa besar pun jasa LKY tidak boleh menjadi berhala.
Dia berbeda pendapat dengan kakak sulungnyi: Lee Hsien Loong. Sang kakak, saat itu, sedang menjadi perdana menteri Singapura. Dia tidak takut. Mereka bertengkar hebat. Sampai terbuka ke ruang publik. Wei Ling dibantu adik bungsu, Lee Hsien Yang. Dua lawan satu. Habis-habisan.
Secara hukum akhirnya sang kakak yang menang –dan Wei Ling menganggap itu ada campur tangan kekuasaan.
Pertengkaran itu kini selesai. Lee Hsien Yang tetirah dan tinggal di Inggris. Lee Wei Ling meninggal dunia.
Sebagai orang yang dibesarkan di keluarga dan sekolah Tionghoa Wei Ling sudah berusaha keras menghayati filsafat Tionghoa. Di hari tuanyi dia harus begitu tabah.
Dia tahu tabah itu tidak mudah. Dia menyadari itu sepenuhnya.
''Tabah'' dalam huruf Mandarin ditulis dengan ejaan seperti ini: 忍. Baca: ren.
Bagian atas huruf itu berbunyi ''dao'' (刀). Artinya: pisau.
Bagian bawahnya berbunyi ''xin''. Artinya: hati.