Kurang Akurasi Sebagai Pedoman, K3S Curup Tengah Lakukan Telaah Buku Pegangan Siswa
Kegiatan penelaahan buku yang dilakukan K3S Curup Tengah dengan penerbit buku.-NICKO/CE -
BACAKORANCURUP.COM - Lantaran diketahui kurang Akurasi atau kurang sinkron dengan kurikulum yang diterapkan saat ini.
Buku paket atau buku cetak yang menjadi pegangan siswa di telaah lebih lanjut oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Curup Tengah.
Sebagaimana disampaikan Ketua K3S Kecamatan Curup Tengah Khairul Anas SPd, pergantian kurikulum pembelajaran pada pendidikan di Indonesia terjadi sangat cepat dalam beberapa tahun kebelakang ini.
Sehingga terjadi pergeseran, dan buku pegangan siswa kurang konek dengan turunan pembelajaran yang seharusnya di berikan.
Karena itu kata dia, pihak K3S Curup Tengah memberikan wadah bagi penerbit buku, untuk melakukan pembahasan lebih lanjut kepada pihaknya.
BACA JUGA:TPG TW IV Cair Bulan November Ini, Berikut Nominalnya!
BACA JUGA:Bengkulu Miliki 21 Sekolah Siaga Kependudukan
"Kita sudah mengundang para penerbit buku, dalam hal ini Tiga serangkai dan Pustaka Mulia untuk melakukan telaah. Karena materi yang ada di buku pegangan siswa, itu banyak yang tidak. Isa kita gunakan karena terjadi pergeseran kurikulum. Karena itu kita berharap, kedepannya buku pegangan siswa ini bisa sinkron dengan turunan pembelajaran yang harus diberikan ke siswa," ungkap Khairul.
Dijelaskannya untuk penelaahan buku pegangan siswa ini baru dilakukan di ruang lingkup K3S Curup Tengah saja.
Namun dia berharap, agar seluruh buku pegangan atau buku paket yang di gunakan pada pendidikan atau pembelajaran di Rejang Lebong semuanya bisa disinkronkan dengan kurikulum.
"Kita harap maklum saja kenapa terjadi kurang sinkron antara buku pegangan siswa dengan kurikulum yang ada. Karena memang, perubahan atau pergantian kurikulum di Indonesia ini berputar sangat cepat. Jadi harus ada penyesuaian lagi dari penerbit buku dengan kurikulum yang diterapkan," kata Khairul.
Selain itu dia juga mengatakan, kedepannya tidak hanya penulis dari luar saja yang bisa membuat materi yang ada buku untuk diterbitkan dan diterapkan ke dalam pembelajaran.
Namun pihak penerbit buku juga memberikan kesempatan kepada para guru yang ada di wilayah Rejang Lebong, untuk menjadi salah satu pengisi materi yang ada di dalam buku pegangan siswa.
"Selain menjadi pengajar, jadi akan ada tambahan lagi tugas guru nantinya, yakni menjadi penulis. Jika memang tulisan atau materi yang mereka buat layak diterbitkan untuk pegangan siswa, maka tidak menutup kemungkinan hal itu bisa difasilitasi oleh penerbit," pungkasnya.