BACAKORANCURUP.COM - Indonesia kini sedang mengembangkan bioetanol dari tebu sebagai alternatif bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin. Untuk mendukung program ini, pemerintah telah menyiapkan lahan perkebunan tebu di Merauke.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menyampaikan bahwa pengembangan industri bioetanol di Merauke kini sedang dalam tahap pembangunan, dan lahan tebu di wilayah tersebut sudah mulai beroperasi.
"Saat ini, tahap pembangunan sudah berjalan. Kebunnya juga sudah beroperasi," ujar Yuliot di Gedung Kementerian ESDM, pada Selasa (29/10/2024).
BACA JUGA:Apakah iPhone 11 Masih Worth It di 2024? Cari Tahu Faktanya Sekarang Sebelum Membeli
BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Khawatirkan Minimnya Pengetahuan Politik Anak Muda!
Pemerintah juga mengembangkan industri bioetanol di Jawa Timur, di mana tebu diolah menjadi bioetanol melalui proses pengolahan tetes tebu.
"Industri bioetanol dikembangkan tidak hanya di Merauke, tetapi juga di Jawa Timur. Proses pengolahannya dipercepat agar memenuhi kebutuhan bioetanol di dalam negeri," tambahnya.
Untuk mendukung program ini, pemerintah telah menyiapkan 700 ribu hektare lahan baru untuk budidaya tebu, dengan tujuan mencapai swasembada gula serta mengembangkan industri etanol dalam negeri.
Kebijakan ini tercantum dalam peta jalan sesuai amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).