Efisiensi Kegiatan Belajar
Meski ada penyesuaian waktu, pemerintah tetap mengutamakan efektivitas pembelajaran. Beberapa sekolah mungkin akan menerapkan pola pembelajaran yang lebih terstruktur, seperti memperpendek durasi pelajaran atau memanfaatkan teknologi untuk belajar jarak jauh.
Kebutuhan Masyarakat dan Orang Tua
Banyak orang tua yang berharap adanya libur sekolah pada hari-hari tertentu di bulan Ramadhan. Ini memungkinkan mereka untuk lebih mudah mengatur waktu bersama keluarga dalam suasana yang penuh kebersamaan dan saling mendukung ibadah puasa.
Kondisi Kesehatan dan Keamanan
Mengingat situasi yang belum sepenuhnya normal pasca-pandemi, protokol kesehatan dan keselamatan siswa juga menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan kebijakan libur.
Rencana Kebijakan Tahun 2025
Pemerintah Indonesia diperkirakan akan mengumumkan kebijakan resmi mengenai libur sekolah pada bulan Ramadhan tahun 2025 dalam waktu dekat.
Beberapa opsi yang sedang dibahas antara lain:
Penyesuaian Jam Pelajaran: Mengurangi jumlah jam pelajaran di sekolah, terutama pada sore hari setelah waktu berbuka puasa, untuk menghindari kelelahan pada siswa dan guru.
Libur Bersama: Memberikan libur pada hari-hari tertentu, seperti menjelang Idul Fitri, agar siswa dapat beristirahat lebih panjang dan mempersiapkan diri untuk merayakan Lebaran.
Pembelajaran Daring atau Hybrid: Sekolah mungkin akan diberi opsi untuk melaksanakan pembelajaran daring atau hybrid (kombinasi antara tatap muka dan daring) selama bulan Ramadhan, terutama untuk mengakomodasi kebutuhan siswa yang menjalankan puasa.
Selain mempertimbangkan kenyamanan siswa dan tenaga pendidik, pemerintah juga harus memikirkan dampak keputusan tersebut terhadap kelancaran kurikulum. Apalagi, di tengah upaya mempercepat pemulihan pendidikan setelah pandemi, kebijakan tersebut perlu dirancang dengan hati-hati agar tidak mengganggu target pencapaian akademis siswa.