CURUP, CE - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak awal tahun 2024 telah menyebabkan salah satu akses jalan atau jembatan penghubung dua desa, yakni Desa Dusun Sawah dan Kelurahan Talang Benih nyaris amblas tergerus oleh air sungai yang meluap dan menyebabkan jalan tersebut lumpuh sebagian.
Pantauan CE di lokasi Selasa (2/1), Dari pantauan yang dilakukan CE Selasa (2/1) kondisi jalan di sekitar jembatan Jalan Musi Bersatu Dusun II Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara, memang cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak, semulanya jalan tersebut bisa dilalui oleh kendaraan roda 4. Namun setelah tergerus oleh hujan, jalan tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja. Bahkan disinyalir, akses jalan penghubung itu terancam lumpuh total.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong Salahuddin yang turun langsung meninjau bencana mengatakan, sejak awal pihaknya sudah mendapatkan laporan perihal perbaikan jalan atau jembatan yang terdampak bencana ini. Bahkan diungkapkannya, pihak BPBD sudah mengusulkan bantuan perbaikan jembatan itu kepada Pemerintah Pusat melalui Dana hibah.
BACA JUGA:Alat Berat Disiagakan Antisipasi Bencana
BACA JUGA:Waspada! Ada Puluhan Titik Rawan Longsor
"Kita sudah menerima laporan soal bencana yang menyebabkan jalan di sekitar jembatan penghubung Desa Dusun Sawah dan Kelurahan Talang Benih terancam amblas. Kita juga sudah meninjau langsung ke lokasi ,untuk melihat seberapa parah kondisi jalan dan jembatannya saat ini," ujar Kalak.
Dikatakannya, dari usulan pada tahun 2023 lalu setidaknya untuk perbaikan jalan dan jembatan yang terdampak bencana di Desa Dusun Sawah ini menghabiskan anggaran Rp 3,6 miliar. Sehingga sembari menunggu direalisasikan, pihaknya akan melakukan upaya penanggulangan sementara terlebih dahulu untuk jembatan tersebut.
"Untuk saat ini upaya yang kita lakukan hanyalah penanggulangan sementara terhadap kondisi jembatan dan jalan. Seperti pemasangan pancang dan penimbunan di lokasi jalan yang tergerus oleh air sungai. Itupun jika dirincikan, setidaknya bisa memakan biaya hingga Rp 50 juta," jelas Kalak.
Meski demikian ditegaskan Kalak, pihaknya tetap akan mengejar dan mengupayakan perbaikan jalan atau jembatan Desa Dusun Sawah ini sebagai skala prioritas dan urgen untuk segera diperbaiki di tahun ini.
"Kan sudah kuta usulkan, perbaikan jalan atau jembatan Desa Dusun Sawah ini sudah tergabung pada usulan yang kita sampaikan ke Pusat melalui dana hibah. Jadi tinggal menunggu waktunya saja, sembari kita buat penanggulangan sementara," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Desa Dusun Sawah Ruslan menerangkan, kondisi jembatan dan jalan yang mulai tergerus air hujan ini sudah berlangsung setahun lalu. Namun memang puncaknya, kerusakan jalan semakin parah dan terancam amblas terjadi baru-baru ini. Karena itu dirinya mengharapkan, agar jalan dan jembatan bisa segera di tanggulangi. Karena menurutnya jika kondisi tersebut dibiarkan saja, jembatan bisa saja amblas atau roboh.
"Perlu diketahui bersama, pembangunan jembatan itu menghabiskan anggaran Rp 12 miliar lebih. Jadi sangat disayangkan jika pemerintah tidak mengambil langkah cepat untuk menghindari jalan amblas. Dan menyebabkan jembatan benar-benar rusak. Apalagi seperti yang diketahui, saat ini cuaca tak bisa ditebak, dan air sungai kerap naik," pungkasnya.
4,5 Hektar Sawah Rusak
TAK hanya jembatan yang lumpuh sebagian, dimana akibat sungai meluap itu sebanyak 4,5 hektar lahan persawahan milik warga setempat juga rusak parah. Bahkan sebagian besar diantaranya gagal panen karena padi yang ditanam rusak dihempas air sungai.