4. Buah sitrus
Buah-buahan seperti jeruk, lemon, dan limau mengandung asam tinggi yang menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri penyebab bau mulut. Konsumsi buah sitrus saat sahur atau berbuka juga dapat meningkatkan risiko refluks asam lambung, yang berkontribusi pada bau napas tidak sedap. Untuk mengurangi risiko ini, konsumsi dalam jumlah wajar dan imbangi dengan makanan yang bersifat basa seperti pisang atau alpukat.
5. Keju dan produk susu lainnya
Keju dan produk susu lainnya mengandung asam amino yang bereaksi dengan bakteri mulut, menghasilkan senyawa sulfur yang berbau tidak sedap. Konsumsi keju saat sahur tanpa pembersihan gigi yang baik dapat memperburuk bau mulut selama puasa. Untuk menguranginya, sikat gigi setelah makan keju dan minum banyak air putih agar bakteri di mulut tidak berkembang biak dengan cepat.
6. Saus tomat
Tomat memiliki tingkat keasaman tinggi yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut. Produk berbasis tomat seperti saus dan pasta tomat juga bisa memperparah refluks asam. Jika mengonsumsinya saat berbuka atau sahur, sebaiknya diimbangi dengan makanan yang bersifat basa seperti sayuran hijau atau kentang.
7. Lobak
Lobak mengandung senyawa isothiocyanate yang memiliki aroma menyengat dan bisa bertahan lama di dalam mulut. Senyawa ini sulit dihilangkan hanya dengan menyikat gigi. Untuk mengatasinya, coba kunyah daun mint atau peterseli serta berkumur dengan air lemon.
8. Selai kacang
Selai kacang memiliki tekstur lengket yang sulit larut dalam air liur. Sisa selai kacang yang menempel di rongga mulut bisa menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri penyebab bau mulut. Minum banyak air setelah makan selai kacang atau berkumur dengan air garam dapat membantu membersihkan sisa-sisa yang tertinggal di dalam mulut.
9. Kopi