
Selain itu, program ini juga memiliki dampak lingkungan seperti menghasilkan ribuan liter pupuk organik, eco-enzyme, produk olahan pupuk, serta mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca melalui sistem pertanian hidroponik.
Lebih dari sekadar pertanian, BRInita dirancang sebagai wadah pembelajaran dan pemberdayaan. BRI secara aktif memberikan pelatihan manajemen usaha urban farming, menggandeng pakar dan institusi terkait, serta membina pengembangan produk hingga ke tahap pemasaran.
“BRInita bukan hanya program bertani, tetapi gerakan untuk memampukan perempuan menjadi agen perubahan. Sejalan dengan semangat Kartini, perempuan kini bisa menjadi kekuatan utama dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan, baik dalam keluarga maupun masyarakat luas,” pungkas Hendy.