
BACAKORANCURUP.COM - Belut adalah salah satu hewan air yang kerap disangka sebagai ular karena bentuk tubuhnya yang panjang dan ramping. Namun, meskipun secara visual mirip, belut dan ular berasal dari kelompok hewan yang sangat berbeda.
Keunikan belut tidak hanya terletak pada penampilannya, tetapi juga pada habitat, struktur tubuh, dan kemampuan beradaptasi di lingkungan ekstrem.
Belut umumnya ditemukan di wilayah perairan dangkal yang berlumpur, seperti pinggiran sungai, rawa-rawa, dan lahan persawahan.
Tempat-tempat ini menjadi habitat ideal karena belut menyukai lingkungan yang lembap, gelap, dan kaya akan bahan organik.
BACA JUGA:Pemkab Peringati Hardiknas 2025, Wabup: Pendidikan Adalah Kunci Peradaban Bangsa
BACA JUGA:Youtuber Asal Korsel! Tzuyang Jadi Raja Mukbang dengan Lambung Super Besar, Ini Tipsnya
Di sanalah mereka tumbuh, berkembang biak, dan bertelur. Tidak seperti ular yang bisa ditemukan di berbagai tempat, termasuk daratan kering, belut hampir seluruh hidupnya dihabiskan di air tawar berlumpur.
Secara taksonomi, belut termasuk dalam kategori ikan. Hal ini berdasarkan informasi dari buku Budi Daya Belut dan Sidat karya B. Sarwono, yang menyebutkan bahwa belut adalah ikan dengan ciri fisik yang tidak umum.
Ia tidak memiliki sirip dada, sirip punggung, dan sirip dubur seperti ikan pada umumnya. Ketiga sirip ini telah berevolusi menjadi semacam lipatan kulit, sehingga memberikan bentuk tubuh yang menyerupai ular.
Tubuh belut juga licin, tidak bersisik, dan tidak memiliki sirip perut. Letak anusnya berada di bagian belakang tubuh, dan ia bernapas menggunakan insang, sama seperti ikan lainnya.
Dari masa muda hingga dewasa, belut hidup sepenuhnya di lingkungan air tawar yang berlumpur. Hal ini membedakannya dengan ular, yang merupakan hewan darat dari kelas reptil dan bernapas dengan paru-paru.
Mengutip buku Super Lengkap Budidaya Belut oleh Drs. Ruslan Roy, MM, berikut adalah klasifikasi ilmiah dari belut :
• Kerajaan (Kingdom) : Animalia
• Filum : Chordata