MILAN - AC Milan kehilangan kesempatan untuk menggeser Juventus dari posisi kedua klasemen sementara Serie A. Sebab, mereka sendiri dihajar Monza 2-4 di Stadio Brianteo, Monza, 19 Februari 2024 WIB.
Matteo Pessina membuka skor Monza dengan penalti di penghujung waktu normal babak pertama. Dany Mota menambah keunggulan tuan rumah pada menit keenam injury time. Penggawa senior Milan Olivier Giroud dan Christian Pulisic membalas pada menit ke-64 dan 88. Sehingga situasi jadi imbang 2-2. Namun, Warren Bondo dan Lorenzo Colombo memastikan Monza menang dengan gol mereka di menit ke-90 dan 90+5. "Ini adalah kekalahan yang sangat menyakitkan. Malam ini buruk sekali, enggak bisa lebih buruk dari ini," sesal Stefano Pioli, allenatore (pelatih) AC Milan, seperti dikutip Reuters. Wajar kalau Pioli tak bisa menyembunyikan kekecewaan saat konferensi pers. Sebab, ini adalah rekor buruk buat Milan. Ini kali pertama dalam sejarah mereka dikalahkan Monza. Ini juga kekalahan pertama Milan sejak Desember 2023! Meski begitu, Pioli tidak menyesali segala keputusannya terkait taktik malam itu. Menurutnya, tidak ada yang salah dari strategi yang ia gunakan. Sumber kekalahan Milan pada malam itu adalah, mereka terlalu banyak membuat kesalahan. "Kami membuat beberapa kesalahan yang harus dibayar mahal. Tapi kalau kebobolan 4 gol, enggak benar juga rasanya kalau saya bilang kami menjalani babak pertama dengan baik," papar Pioli. Artinya, ia sudah merasa pasukannya bermain buruk sejak babak pertama. Dan itu terbukti dari 2 gol di menit-menit akhir yang tragis. Namun, saat itu, ia merasa pertandingan masih panjang. Dan Milan membuktikan bahwa mereka bisa membalikkan (atau setidaknya memperbaiki) situasi. Ketika ia memasukkan dua senjata senior dari bangku cadangan, Giroud dan Pulisic, terbukti bahwa mereka masih bisa diandalkan. Keduanya sukses mencetak gol penyama kedudukan. "Setelah posisi imbang 2-2, harusnya kami bisa berpikir lebih jernih. Tapi saat itu, kami jadi kepingin menang, dan kami mengusahakannya. Pada malam ketika kami membuat terlalu banyak kesalahan, inilah yang terjadi (kebobolan, Red)," paparnya kesal. Malam itu memang bagaikan roller coaster buat Milan. Pada babak pertama, mereka memang menekan. Tapi tidak siap dengan serangan balik. Penyelesaian mereka juga buruk. Sebaliknya, pemain Monza mampu bertahan dengan solid. Hingga mendekati waktu normal habis, bek Milan Malick Thiaw melakukan pelanggaran keras terhadap Matteo Pessina. Pessina yang mengeksekusi sendiri hadiah penalti dari wasit. Gol. Dany Mota menambah keunggulan lewat serangan tunggal yang mengecoh dua bek Milan. Ia melepaskan tendangan dari tepi kotak penalti, yang melambung ke arah kiri gawang Mike Maignan tanpa terbendung. Langkah Monza menuju kemenangan makin mulus ketika Milan harus kehilangan Luka Jovic di menit ke-54. Ia mendapatkan kartu merah setelah memukul pemain Monza. Pioli pun memutuskan untuk memanggil dua senjata rahasia: Rafael Leao, Christian Pulisic, dan Olivier Giroud. Perubahan itu langsung membuahkan hasil. Pulisic mengirimkan assist untuk gol Giroud di menit ke-64. Sebelum mencetak gol sendiri 22 menit kemudian. Namun, seperti diketahui bersama, hasil imbang itu dipatahkan oleh Warren Bondo dan Lorenzo Colombo pada penghujung babak kedua. "Pertandingan menjadi makin buruk buat kami setelah interupsi kartu merah itu. Semua insiden yang terjadi, yang mana tim harusnya kami hadapi dengan kepala jernih, malah hancur lebur. Benar-benar menyakitkan," kata Pioli. Pelatih 58 tahun itu menyebutkan, ia melakukan rotasi dengan semestinya. Rafael Leao harusnya main sejak menit pertama. Namun, sehari sebelumnya, ia tidak ikut latihan sampai selesai karena masalah otot betis. "Rafa selalu main. Pulisic juga begitu. Kupikir, semua strategi pergantian pemain berjalan benar," sebut Pioli. "Christian (Pulisic) enggak pernah bermain selama ini dalam beberapa tahun terakhir. Tapi ia bermain bagus sekali," paparnya. Dengan hasil ini, AC Milan tertahan di peringkat 3 klasemen sementara Liga Italia. Mereka tertinggal 2 poin dari Juventus. Dan 11 poin dari rival sekota sekaligus pemimpin klasemen, Inter Milan. Namun, Pioli bilang bahwa ini belum saatnya melempar handuk di Serie A. Mereka masih bisa berbuat lebih. "Dua kompetisi yang sedang kami ikuti (Serie A dan Europa League, Red) harus menjadi motivasi kami," ucap Pioli. "Tempat ketiga belum aman, tempat kedua juga enggak terlalu jauh. Kami harus membayar hasil buruk ini," tegasnya.
Kategori :