Selain itu yang lebih mengherankan lagi lanjut Yuzir, kenapa supir truk batubara dan truk lainnya.
Melintas di jalur yang tidak seharusnya dilewati oleh truk muatan banyak.
Sehingga bisa dikatakan, para supir truk tersebut melanggar lalu lintas yang memang sudah ditetapkan.
Apalagi menurutnya, khusus untuk truk batubara sudah diberikan jadwal sendiri untuk melintas di kawasan Provinsi Bengkulu.
"Kan sudah jelas, jalur truk yang disediakan itu lewat jalan Simpang Macang. Dari Simpang Nangka, lewat Air Meles ataupun Air Bang, lalu tembus ke jalan Jalur 2.
Sehingga tidak melewati kota, yang memang tertib lalu lintas serta banyak pengendara roda 2 dan roda 4 pada umumnya.
Kalau sudah begini kan artinya para supir truk ini melanggar aturan lalu lintas," terangnya.
Disamping itu jelas Yuzir, pihaknya tidak bisa menindak truk yang melintas di Terminal Simpang Nangka.
Karena hal itu merupakan kewenangan pihak Kemenhub.
Sehingga untuk saat ini, pihaknya hanya bisa mengimbau saja para supir yang ada.
Agar tidak melanggar aturan-aturan yang sudah dibuat oleh pihak Kemenhub.
"Kalau dari kami pihak Dishub RL, kami berharap agar para supir truk ini bisa disiplin lalu lintas.
Dan kami mohon agar para supir truk tidak membawa muatan yang melebihi kapasitas," pungkasnya.