Curupekspress.bacakoran.co - Ternyata ada alasan khusus mengapaa Nabi Muhammad SAW tidak ingin sholat tarawih diubah hukumnya menjadi wajib. Kita semua tahu bahwa hukumnya mengerjakan sholat tarawih selama bulan suci Ramadan adalah sunnah muakkad.
Arti dari hukum sunnah muakkad yakni sangat dianjurkan, dan jika dikerjakan berjamaah hukumnya sunnah kifayah.
Umumnya jumlah rakaat sholat tarawih mengikuti jumhur ulama yang berasal dari empat mazhab, total 20 rakaat dengan adanya tambahan 3 rakaat (witir).
Menurut penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS), dulu ternyata Nabi Muhammad SAW tidak selalu sholat tarwih berjamaah di masjid.
Bahkan dikatakan oleh Ustadz Abdul Somad bahwa Nabi dulu hanya menjalankan ibadah sholat tarawih berjamaah selama dua malam saja.
Malam yang pertama Nabi Muhammad SAW sholat tarawih ada sahabat nabi ikut sehingga jadi berjamaah.
Kemudian malam kedua, para sahabat Nabi pun bertambah ikut sholat tarawih berjamaah. Namun pada malam ketiga Nabi SAW memilih untuk sholat tarawih sendiri di rumah.
"Zaman Nabi, 30 rakaat sholat tarawih beramai-ramai (berjamaah), tapi Nabi Muhammad SAW hanya pernah melaksanakan beramai-ramai 3 malam, 2 malam.. 1 malam pertama Nabi sholat sahabat ikut, malam kedua Nabi sholat sahabat mulai ramai, malam ketiga Nabi tidak keluar karena sholat di kamarnya," kata UAS, dikutip dari sebuah tayangan video YouTube shorts.
Ternyata, kata Ustadz Abdul Somad, ada alasan baik di balik mengapa Nabi Muhammad SAW akhirnya memilih untuk sholat sendirian di rumah.
Para sahabat pun bertanya alasan Nabi SAW memilih sholat tarawih sendiri di rumahnya.
Jawaban Nabi Muhammad SAW sangat singkat, tapi berisi dan sangatlah masuk akal.
"Besoknya sahabat bertanya ke Nabi, kenapa kok enggak sholat tarawih berjamaah lagi Ya Rasulullah? kata Nabi 'Aku khawatir, kalau kita laksanakan setiap malam beramai-ramai, nanti diwajibkan bagi kamu, kamu justru tidak sanggup," ungkap UAS.
"Jadi, tidak keluarnya Nabi untuk sholat tarawih berjamaah itu adalah rakhmat untuk meringankan bagi kita." tutupnya.
Dengan demikian, bisa diartikan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak ingin sholat tarawih diwajibkan karena khawatir umat Muslim ada yang tak sanggup menyelesaikannya dengan rakaat yang banyak serta gerakan sholat yang berulang-ulang kali.