BACAKORANCURUP.COM - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto hadir memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyeret nama Harun Masiku.
Penasihat Hukum dari Hasto Kristiyanto sekaligus politikus PDIP Ronny Talapessy mengungkapkan bahwa persoalan ini selalu dinaikan di saat tahun politik.
"Kita mempunyai grafik sekjen menyampaikan kritik pada hasil pilpres kemarin, isu ini selalu dinaikin," ungkap Ronny kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK pada Senin, 10 Juni 2024. Adapun, Ronny menunjukkan grafik saat isu yang menyeret nama Hasto muncul ke publik.
"Kita liat bulan april pendaftaran pengumuman, kemudian bulan September ini ketika ada di Museum Fatahilah, bulan Oktobrt ketika ada putusn MK. Kemudian ada pendaftan saudara Gibran. Kemudian November ketika ada namanya dugaan kriminalisasi terhadap Mas Butet, Mas Aiman dan beberapa aktivis," ungkap Ronny.
BACA JUGA:Respons Jokowi Usai Dikabarkan Larang Putranya Maju di Pilkada Jakarta 2024
"Bulan Desember ketika masa kampanye. Kemudian bulan Januari ketika kita memyampaukan adanya abuse of power dugaan mobilisasi aparat, TSM. Kemudian di Bulan Maret dan April ini sangat tinggi isu ini mulai naik, dinaikkan," lanjutnya. Lebih lanjut, Ronny juga menyinggung, bahwa Hasto dipanggil oleh aparat lembaga penegak hukum secara berturut-turut.
"Minggu kemarin dari Kepolsian, kemudian dihari yang sama ketika kita selesai melakukan klarifikasi di Kepolisian, kemudian sorenya ada pengumuman bahwa Sekjen PDIP akan dipanggil di KPK," pungkas Ronny.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto hadir memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus yang menjerat buronan Harun Masiku. "Saya diundang dalam kaitannya sebagai saksi atas persoalan yang berkaitan dengan saudara harun masiku," jelas Hasto Kristiyanto saat hadiri panggilan KPK, Senin 10 Juni 2024.
Hasto hadir di gedung Merah Putih KPK Jakarta pada pukul 09.40 WIB didampingi oleh sejumlah penasihat hukumnya.