"Secara populasi memang jumlahnya saat ini cukup krisis dan jarang sama seperti harimau. Untuk di kawasan TWA Bukit Kaba mungkin masih ada, jadi tapir itu berasal dari sana," beber dia.
Ditambahkannya, tapir ini sendiri senang memakan daun-daun muda dan juga buah-buahan yang mungkin banyak tumbuh di sekitar areal perkebunan warga.
Pihaknya mengimbau kepada warga masyarakat, apabila kedapatan hal serupa yakni ada satwa liar yang dilindungi seperti tapir, harimau, atau beruang bisa segera laporkan hal itu kepada BKSDA. Sehingga nanti tim yang akan turun untuk melakukan evakuasi.
"Kami juga berpesan jika masih bisa dihindari konflik dengan satwa, mohon hindari dan jangan sampai melukai satwa tersebut," pungkasnya.
Kategori :