Benarkah Tapir Masuk Pemukiman yang Sempat Heboh Adalah Pesugihan?

--

BACAKORANCURUP.COM - Peristiwa viral yang terjadi di Kabupaten Kepahiang dalam beberapa hari terakhir.

Dimana warga Pasar Kepahiang dibuat heboh dengan adanya seekor Tapir (badak babi) dengan nama latin Tapirus indicus berukuran besar tiba-tiba masuk ke dalam warung salah satu milik pedagang di daerah tersebut.

Peristiwa yang membuat viral di sosial media (sosmed) masyarakat Kepahiang ini terjadi di Kelurahan Pasar Kepahiang pada Minggu 29 Juli 2024 sekira pukul 21.00 WIB.

Informasi terhimpun, keberadaan satwa dilindungi di pemukiman warga ini sempat menjadi buah bibir masyarakat.

BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Serius Bahas Kasus KDRT, Gelar Rakor Lintas Sektoral

Karena beberapa diantaranya menyebut jika keberadaan tapir tersebut adalah merupakan pesugihan babi ngepet.

Dan ada juga yang menyebut jika tapir tersebut merupakan jenis hewan jadi-jadian yang turun dari Bukir Jupi Kepahiang.

Adapun menanggapi keberadaan tapir yang masuk ke pemukiman warga tersebut, Kepala Seksi Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) l Bengkulu, Said Jauhari yang dikonfirmasi wartawan curupekspress.com menyebut jika pihaknya sudah menerima laporannya.

Dan dirinya menjelaskan setelah pihaknya menerima laporan sekitar pukul 21.30 WIB, melalui tim termasuk BPBD, Babinsa dan Babinkamtibmas langsung turun ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi terhadap tapir tersebut.

"Kami baru dapat laporan itu sekitar jam 21.30 WIB, makanya langsung kami instruksikan tim untuk mengevakuasi tapir di lokasi kejadian, dan langsung di bawa ke Bengkulu untuk proses rehabilitasi," jelasnya.

Saat dievakuasi dan di tangkap, sambung dia, kondisi tapir dalam keadaan sehat. Hanya saja tapi menjadi stres karena proses evakuasi ditambah banyaknya warga yang mengelilingi tapir.

"Jenisnya betina dan usianya sudah dewasa lebih dari 5 tahun alias sudah indukan," ujarnya.

Menurut dia, peristiwa itu bisa terjadi disebabkan beberapa faktor. Diantaranya bisa jadi saat tapir itu sedang mencari makan di area perkebunan warga yang tidak jauh dari pusat kota, lalu merasa terancam setelah mungkin diusir oleh pemilik kebun akhirnya nyasar hingga ke permukiman.

"Sehingga ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan tapir bisa nyasar sampai ke permukiman. Sama seperti halnya harimau, yang beberapa waktu lalu pernah terjadi di Muko-muko atau di Lebong yang sampai melintasi jalan raya," tutur Said.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan