BACAKORANCURUP.COM - Akhir-akhir ini, pernyataan dari Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Pak Hasyim, telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama para guru.
Hasyim menyatakan dalam pidatonya, mulai bulan Oktober 2024, setiap guru di Indonesia akan mendapatkan tambahan gaji sebesar Rp 2 juta per bulan, yang akan diberikan selama 13 bulan termasuk Tunjangan Hari Raya (THR).
Tentu, kabar menggembirakan ini disambut baik oleh para guru di seluruh Indonesia, terutama mereka yang saat ini menerima gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
Dalam pidatonya, Hasyim menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai bentuk perhatian khusus kepada para pendidik, mengingat pentingnya peran mereka dalam mencetak generasi masa depan yang berkualitas.
BACA JUGA:Guru Madrasah Ikuti Lomba Make-up Tutup Mata
Ia juga menuturkan bahwa, masih banyak guru di Indonesia yang menerima gaji sangat minim, bahkan di bawah Rp 1 juta per bulan.
"Saat ini, masih banyak guru yang menerima gaji Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per bulan, dan hal ini sangat memprihatinkan. Dengan tambahan gaji Rp 2 juta per bulan ini, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan para guru dan pada akhirnya meningkatkan kualitas pendidikan nasional," kata Hasyim.
Namun yang menjadi pertanyaan besar saat ini, apakah tambahan gaji ini dapat langsung diterapkan pada bulan Oktober 2024 atau justru tahun depan.
Apabila berkaca pada proses kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya kenaikan gaji baru dimulai pada tahun anggaran berikutnya, setelah disampaikan dalam Nota Keuangan oleh Presiden pada 16 Agustus tahun berjalan.
Sebagai contoh, kenaikan gaji tahun 2024 yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada 16 Agustus 2023 dalam pidato Nota Keuangan, baru berlaku mulai Januari 2024.
Sehingga, banyak orang dari kalangan guru yang meragukan apakah tambahan gaji Rp 2 juta ini dapat langsung diterapkan pada Oktober 2024, atau hanya akan dimulai pembahasannya saja.
Terdapat dua kemungkinan yang muncul adalah, pertama, kenaikan gaji langsung diterapkan sesuai yang dijanjikan oleh TKN Prabowo-Gibran, atau kedua, pembahasannya baru dimulai pada bulan Oktober, dan penerapannya dilakukan pada tahun berikutnya.
Menyikapi hal tersebut, Hasyim menjelaskan bahwa apapun skenarionya, tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan guru, sehingga mereka dapat fokus memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak bangsa.
Berkaitan dengan hal itu, para guru dan masyarakat umum diharapkan dapat bersabar menunggu realisasi kebijakan ini.